Peneliti tekankan pentingnya edukasi mengenai bahaya sunat perempuan

2 months ago 6

Jakarta (ANTARA) - Peneliti isu gender Lies Marcoes Nasir menekankan pentingnya menaikkan taraf pendidikan masyarakat agar teredukasi mengenai bahaya sunat perempuan dan makna ketidaksetaraan gender di balik sunat perempuan.

"Edukasi penting karena ini (sunat perempuan) soal kultur. Kultur yang merendahkan perempuan," kata Lies Marcoes Nasir dalam acara diskusi bertajuk "Kajian Etnografi Sunat Perempuan: Konstruksi Gender, Peranan Lembaga Keagamaan, dan Peluang Penghapusannya", di Jakarta, Senin.

Selain pendidikan masyarakat, ia juga menekankan pentingnya penerapan kebijakan larangan praktik sunat perempuan, sebagaimana Pasal 102 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang larangan sunat perempuan.

Baca juga: Komnas: Perlu sinergi banyak pihak hapus praktik sunat perempuan

Menurut dia, hampir di seluruh daerah di Indonesia saat ini masih melakukan praktik sunat perempuan.

"Hampir di seluruh Indonesia masih melakukannya," ujar Lies Marcoes Nasir.

Ia mengatakan, sunat perempuan bukan semata isu medis, namun juga merupakan pengaruh budaya maupun agama yang melanggengkan praktik subordinasi kepada perempuan dan melegitimasi kekerasan terhadap perempuan.

Baca juga: KPPPA: Sinergi banyak pihak kunci cegah praktik sunat perempuan

"Mau tindakan medis atau tindakan kultural, ternyata dari riset etnografi ini, alasannya sebetulnya sama. Mekanisme itu tadi untuk mengontrol seksualitas perempuan secara budaya. Dan itu bahayanya di situ. Karena itu (sunat perempuan) terus-menerus melanggengkan subordinasi terhadap perempuan, sehingga dia tidak pernah bisa setara dengan laki-laki. Itu sebetulnya intinya dari studi etnografi ini," kata Lies Marcoes Nasir.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |