Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan paket kebijakan di bidang pendidikan senilai Rp126,236 miliar guna mendukung peningkatan kualitas pendidikan yang merata dan inklusif di seluruh wilayah provinsi.
“Kami berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua warga negara tanpa terkecuali, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, maupun geografis,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat.
Khofifah menjelaskan, kebijakan pendidikan yang disiapkan Pemprov Jatim tahun ini mencakup berbagai program strategis, termasuk pembangunan dan rehabilitasi 159 sekolah yang terdiri dari 34 SMA, 95 SMK, dan 30 SLB, dengan total anggaran Rp100,736 miliar.
Selain itu, bantuan sebesar Rp1 juta akan diberikan kepada calon peserta didik dari keluarga prasejahtera yang tidak diterima di sekolah negeri dan tidak menerima bantuan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Baca juga: Peringati Hardiknas, Mendikdasmen berpesan jangan putus sekolah
Setiap kabupaten/kota akan mendapat kuota 150 peserta didik, dengan total anggaran Rp5,7 miliar.
Pemprov Jatim juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp19,8 miliar untuk pengadaan alat praktik bagi 152 SMK dan satu lembaga SLB.
“Tentu dalam situasi efisiensi fiskal, kami prioritaskan program penguatan lembaga pendidikan sebagai bentuk kado Hardiknas,” ujarnya.
Khofifah menambahkan program “1 Sekolah 1 Inovasi” akan digulirkan pada 2025 dengan target 4.090 inovasi dari seluruh SMA, SMK, dan SLB baik negeri maupun swasta se-Jawa Timur.
Baca juga: KPK ingatkan guru dan dosen di Hardiknas: Gratifikasi bukan rezeki
Gubernur juga menekankan pentingnya keterlibatan sekolah swasta, mengingat daya tampung sekolah negeri hanya 38,31 persen dari total lulusan SMP/sederajat tahun ini yang mencapai 682.252 siswa. Sisanya, sekitar 61,69 persen, ditampung oleh sekolah swasta.
“Kami mengapresiasi peran satuan pendidikan swasta yang memberikan beasiswa penuh dan biaya pendidikan terjangkau bagi siswa dari keluarga prasejahtera,” ucapnya.
Pada momentum Hardiknas tersebut, dilakukan sejumlah penandatanganan kesepakatan penting antara Pemprov Jatim dan berbagai pihak.
Di antaranya, Kesepakatan Bersama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terkait pengembangan SDM dan pengajaran materi kecerdasan artifisial di tingkat menengah.
Baca juga: Gubernur Gorontalo: Hardiknas momentum komitmen cerdaskan bangsa
Pemprov Jatim juga menandatangani Pakta Integritas pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 serta komitmen bersama satuan pendidikan swasta terkait kuota beasiswa penuh.
Sejumlah penghargaan turut diserahkan, termasuk kepada daerah pelopor digitalisasi pendidikan dan kepada SMKN 12 Surabaya sebagai Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG) pertama di Indonesia.
Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan 1.000 pasang sepatu bagi siswa prasejahtera dan kursi roda secara simbolis dari Global Village Foundation dan Wheelchair for Kids yang akan menyumbangkan 2.000 unit untuk Jawa Timur.
Baca juga: Gubernur Kaltim soroti pendidikan sebagai tonggak kemajuan daerah
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025