Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mencanangkan gerakan sekolah menanam cabai sebagai upaya untuk memberikan edukasi kemandirian pangan pada siswa.
"Pencanangan ini kami lakukan di SMK Negeri Pertanian Pembangunan, selain untuk memberikan edukasi kemandirian pangan ini juga menjadi langkah kecil dalam penanganan inflasi," kata Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, di Ambon, Jumat.
Hal itu menjadi penting, ujar Gubernur, dikarenakan cabai adalah salah satu komoditas yang memicu inflasi.
“Di sisi lain, di Maluku banyak lahan produktif yang tidak dimanfaatkan, jadi lewat sekolah ini, diharapkan bisa menjadi contoh, agar yang punya halaman seperti begini bisa menanam cabai, atau kalau tidak punya lahan yang luas, bisa di tanam pada pot-pot bunga, hal ini dilakukan agar penanaman bisa dilakukan lebih produktif,” katanya.
Dia berharap dengan gerakan menanam ini, bisa menumbuhkan kesadaran siswa bahwa lahan produktif bisa digunakan untuk aktivitas penanaman.
“Karena cabai merupakan komoditas yang mudah, dengan usia tanam yang pendek, sementara harga cukup bagus, jadi mari tanam cabai, pemerintah juga sangat mendukung gerakan ini,” ujarnya pula.
Ia juga berharap sekolah-sekolah terutama SMA/SMK maupun SLB yang berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Maluku, agar gerakan ini bisa ditindaklanjuti, karena nantinya akan dilakukan monitoring.
“Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan gerakan yang sama di sekolah-sekolah, yang berada di kewenangan pemerintah kabupaten/kota, semoga ini menjadi satu gerakan yang berlaku secara umum di Maluku,” terangnya.
Saat ini harga cabai merah harian di pasar modern provinsi Maluku tercatat Rp122 ribu per kilogram.
Rekor kenaikan harga cabai merah harian di pasar modern di provinsi ini, sebelumnya pernah dicatatkan pada Maret 2024 dengan kenaikan sebesar 81,58 persen dan penurunan terendah pernah dicatatkan pada Agustus 2021 dengan penurunan 48,28 persen.
Dengan gerakan menanam cabai ini pun diharapkan menjadi salah satu faktor pemicu untuk dapat mengendalikan harga cabai yang ada di pasaran Maluku.
Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025