Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi 7,3 magnitudo yang mengguncang selatan Ushuaia, Argentina tidak berpotensi tsunami dan tidak memberi pengaruh kegempaan ke wilayah Indonesia.
Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat malam, mengatakan bahwa hal tersebut didapati berdasarkan hasil pemodelan pada sistem monitoring gempa yang mereka lakukan.
“Tidak berpotensi tsunami, gempa bumi ini tidak mempengaruhi kegempaan di wilayah Indonesia,” kata dia.
BMKG mendeteksi gempa yang terjadi pada pukul 19.58 WIB atau pukul 07.58 pagi waktu Argentina itu merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Antartika.
Bahkan sampai dengan pukul 21.00 WIB, BMKG masih mendeteksi sebanyak tiga kali aktivitas gempa susulan, dengan getaran terbesar 5,7 magnitudo.
Pusat gempa tersebut terdeteksi pada koordinat 56,94° lintang selatan (LS); 68,06° bujur barat (BB) di selatan Ushuaia, Argentina atau dekat Tanjung Horn pada kedalaman 19 kilometer.
Pemodelan shake map menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki intensitas hingga VI MMI atau getaran dirasakan oleh semua penduduk, plester dinding jatuh dan terjadi kerusakan ringan. Meski demikian, BMKG belum menerima laporan dari otoritas terkait apakah ada dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Daryono berharap masyarakat Indonesia agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu terkait bencana gempa bumi atau dampak yang menyertainya di luar dari sumber resmi pemerintah, karena tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca juga: Dua bangunan rusak ringan akibat gempa dangkal di Padang Panjang Jumat
Baca juga: Gempa magnitudo 4,8 sebabkan tiga rumah di Tanah Datar retak
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025