Pemkot Semarang: 24.900 pelajar sudah lakukan CKG

1 month ago 7

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan menyebutkan setidaknya 24.900 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan di daerah itu sudah melakukan cek kesehatan gratis (CKG).

Kepala Dinkes Kota Semarang Abdul Hakam di Semarang, Rabu, menjelaskan bahwa program CKG untuk kalangan pelajar secara resmi pada 4 Agustus lalu, tetapi di Semarang sebenarnya sudah mulai sejak 21 Juli 2025.

Ia menyebutkan jumlah pelajar yang mendaftar program CKG sebenarnya sudah lebih dari 100 ribu orang, tetapi yang sudah terlayani baru 24.900 orang.

"Sebetulnya yang daftar sudah ada 100.000-an siswa. Kalau jumlah total anak-anak (pelajar, red.) di Kota Semarang itu 291.000-an orang," katanya.

Para pelajar itu tersebar di 1.023 sekolah, yakni 613 sekolah dasar (SD), 230 sekolah menengah pertama (SMP), dan 182 sekolah menengah atas (SMA).

Jenis pemeriksaan kesehatan disesuaikan, yakni untuk pelajar jenjang SD sebanyak 13 item dan pelajar SMP-SMA sebanyak 15 item.

Baca juga: Kemenkopolkam koordinasikan layanan internet program CKG

Menurut dia, dari hasil pemeriksaan kesehatan untuk pelajar tersebut diketahui permasalahan yang muncul, mulai dari obesitas, pre-hipertensi, pre-diabetes, hingga masalah pada telinga.

Setelah diketahui permasalahan dari setiap anak, kata dia, Dinkes melakukan intervensi atau tindak lanjut untuk mengatasi setiap masalah tersebut.

"Setiap begitu dia ketahuan 'abnormality', misalnya berat badannya berlebih dan sebagainya, pasti nanti akan ditindaklanjuti oleh teman-teman yang ada di puskesmas," katanya.

Bahkan, kata dia, penanganan lebih lanjut juga akan dilakukan oleh tim dokter spesialis sesuai dengan permasalahan kesehatan siswa yang bersangkutan.

"Paling banyak status gizi, 'overweight' ini paling tinggi, sampai 74 persen. Kami langsung lakukan intervensi setelah tahu hasilnya,” tuturnya.

Selain itu, Hakam mengatakan untuk masalah terkait karies gigi sekitar 30 persen, pre-hipertensi 5,3 persen, diabetes 0,14 persen, dan pre-diabetes 5,65 persen.

"Nanti kalau pemeriksaan sudah 100 persen cakupannya, maka kami akan 'update' lagi (jenis penyakitnya, red.) di 'dashboard' Dinkes," katanya.

Baca juga: Kemenko Polkam: CKG bentuk nyata negara jaga penerus bangsa
Baca juga: Dinkes Cirebon tangani anemia remaja lewat program CKG

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |