Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Yokohama, Jepang, dalam proyek Kota Nol Karbon (Zero Carbon City) yang didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jepang.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Selasa, menyambut baik kunjungan dari Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Makassar dalam rangka mempererat kerja sama bilateral menuju transformasi kota rendah emisi karbon
"Kota Makassar terus bertransformasi menjadi kota yang adaptif terhadap tantangan masa depan, salah satunya krisis iklim," ujarnya.
Munafri Arifuddin mengatakan komitmen menuju pembangunan berkelanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab nasional, namun juga perlu ditindaklanjuti secara lokal dan kolaboratif.
Baca juga: Pemkot Makassar ingin adopsi program nol karbon Kota Maniwa Jepang
Kunjungan ini dirangkaikan dengan kick-off meeting proyek Kota Nol Karbon yang secara khusus menyangkut sektor transportasi dan energi.
"Kerja sama nantinya, langkah strategis mempercepat transisi energi bersih dan sistem transportasi ramah lingkungan di kota ini," jelas Munafri.
Sementara itu Konjen Jepang di Makassar Ohashi Koichi dalam sambutannya menegaskan dukungan penuh Pemerintah Jepang terhadap kolaborasi tersebut.
Menurut dia, proyek Kota Nol Karbon antara Makassar dan Yokohama mencerminkan semangat kolaboratif kedua kota dalam menghadapi isu perubahan iklim secara konkret.
"Kami percaya melalui transfer pengetahuan, teknologi, dan praktik baik, proyek ini bisa menjadi model kolaborasi kota di Asia," tutur dia.
Baca juga: Pemkot Makassar luncurkan bus sekolah listrik dukung rendah karbon
Ohashi menekankan Pemerintah Jepang melalui Kementerian Lingkungan Hidup secara aktif mendorong inisiatif serupa di berbagai belahan dunia sebagai bagian dari upaya global menuju netralitas karbon.
Selama ini Kota Makassar telah mengikuti berbagai pelatihan dan lokakarya yang diinisiasi oleh Pemerintah Jepang. "Termasuk menjalin koneksi dengan jaringan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang energi dan teknologi lingkungan," tuturnya.
Ia menyatakan proyek Kota Nol Karbon merupakan kelanjutan dari skema kemitraan yang telah dijajaki sejak 2023. Fokus program meliputi pengembangan sistem transportasi publik rendah emisi, efisiensi energi di bangunan publik, integrasi teknologi energi terbarukan (seperti solar panel dan sistem kelistrikan pintar), serta peningkatan kapasitas SDM dan pertukaran teknologi.
Rencana aksi jangka pendek akan melibatkan penyusunan roadmap bersama pelaksanaan proyek percontohan i beberapa wilayah Kota Makassar.
Baca juga: European Investment ajak Pemkot Makassar mewujudkan BRT karbon rendah
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.