Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) mempercepat pembangunan tangki septik (septic tank) komunal yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil biogas di tiga kelurahan.
"Pembangunan fasilitas ini ditargetkan rampung pada akhir Agustus 2025. Dengan begitu, pemanfaatan gas hasil olahan kotoran manusia dapat mulai dirasakan warga pada pertengahan September mendatang," kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin di Jakarta, Kamis.
Pembangunan tangki septik itu merupakan upaya peningkatan layanan sanitasi kepada masyarakat sekaligus mengatasi masalah Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di wilayah Jakarta Timur.
Pembangunan tangki septik komunal biogas pertama itu berlokasi di Rusunami Bidara Cina, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara.
Kemudian, lokasi kedua berada di Jalan H. Said RT 02/RW 01, Kelurahan Rambutan, Ciracas, dan lokasi ketiga di Jalan Delta RT 04/RW 08, Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo.
"Dari ketiga itu, terdapat 782 kepala keluarga (KK) yang akan mendapatkan manfaat dari septic tank komunal," ujar Munjirin.
Baca juga: Jaktim bangun "septic tank" komunal penghasil biogas di tiga kelurahan
Pembangunan tanki septik tersebut melibatkan kolaborasi pemerintah, swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), serta masyarakat.
Menurut dia, pembangunan itu dapat meningkatkan kebersihan lingkungan dan membantu perekonomian masyarakat karena menghemat biaya pembelian gas.
"Dari warga kita tampung, lalu akan disalurkan kembali ke warga. Manfaatnya, selain meningkatkan kebersihan lingkungan, juga membantu perekonomian masyarakat karena bisa menghemat biaya pembelian gas," jelas Munjirin.
Lebih lanjut, dia menilai pemanfaatan biogas dari tanki septik komunal itu mampu mengurangi polusi udara yang kerap dihasilkan dari pembuangan konvensional.
Program itu juga mendukung pengembangan energi terbarukan seperti di negara-negara maju.
"Kotoran manusia, seperti yang sudah dimanfaatkan di negara-negara maju, adalah potensi energi yang tidak akan habis dan harus bisa dikelola untuk dimanfaatkan kembali sebagai kehidupan yang higienis," ucap Munjirin.
Baca juga: Pembangunan tangki septik komunal di DKI dinilai perlu dipercepat
Masyarakat pun terlihat antusias dan mendukung penuh program pemanfaatan biogas itu.
Kehadiran fasilitas tanki septik komunal berbasis biogas itu diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan energi berkelanjutan bagi warga.
Seperti diketahui, Pemkot Jaktim menggencarkan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk mencegah perilaku BABS oleh warga di wilayahnya.
"Pentingnya deklarasi, kesepakatan bersama, untuk menjaga kebersihan lingkungan dan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di lingkungannya," kata Munjirin saat deklarasi STBM di Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (19/5).
Masyarakat yang terbukti melakukan BABS dapat dikenakan sanksi sesuai dengan UU Lingkungan Hidup maupun Perda Ketertiban Umum.
Baca juga: Munjirin gencarkan pembuatan "septic tank" untuk atasi masalah BABS
Baca juga: Jaktim bangun 27 tangki septik di Ciracas
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.