Pemkot Jaktim bersihkan sampah hingga kolong tol di Cakung Barat

2 weeks ago 8

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) membersihkan sampah, saluran, hingga kolong tol di sepanjang Jalan Sri Sultan Hamengkubuwono I, Kelurahan Cakung Barat.

"Kerja bakti massal membersihkan sepanjang Jalan Sri Sultan Hamengkubuwono I, Kelurahan Cakung Barat, ini tentunya dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Camat Cakung Kelik Sutanto di Jakarta Timur, Selasa.

Dia mengatakan kegiatan bersih-bersih itu juga merupakan upaya memulihkan kondisi di Kota Jakarta pascademonstrasi beberapa hari terakhir.

"Ya, Alhamdulillah, semuanya, kita bergegas untuk kembali pulih dalam Jaga Jakarta. Dari tujuh kelurahan yang berada di lingkungan Kecamatan Cakung, pembersihan itu menindaklanjuti pembersihan dari sisa-sisa usai aksi unjuk rasa pada 31 Agustus lalu," ujar Kelik.

Menurut dia, kerja bakti massal itu difokuskan pada tiga titik pembersihan, terutama pada sampah yang tersisa di jalan, saluran, dan kolong Tol Cakung.

"Kita harapkan semua warga dan masyarakat dapat bersama menjaga kerapihan dan kebersihan di lingkungan Kecamatan Cakung," ucap Kelik

Kegiatan bersih-bersih itu melibatkan puluhan petugas pelangi, yang terdiri dari Satgas Bina Marga, Sumber Daya Air (SDA), Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Pertamanan dan Hutan Kota, serta petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Baca juga: Personel gabungan kerja bakti di Mapolres Metro Jaktim usai aksi ricuh

Sebelumnya, Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Timur mendeklarasikan sikap tolak anarkis hingga hoaks dalam rangka forum komunikasi publik untuk Jaga Jakarta.

"Komitmen yang kita deklarasikan ini merupakan komitmen untuk menjaga kampung kita, kampung Jakarta Timur dalam meminimalisir gerakan-gerakan yang berbau provokatif maupun yang akan merusak nilai kebersamaan di Jakarta Timur," kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin di Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin (1/9).

Deklarasi itu diikuti tokoh masyarakat, agama, perempuan, pemuda, etnis dan pimpinan organisasi kemasyarakatan hingga Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja Perangkat Daerah (SKPD/UKPD) di Jakarta Timur.

Deklarasi tersebut berisi empat poin. Pertama, menentang tindakan anarkis dan vandalisme serta berita bohong (hoaks) dan provokasi yang negatif. Kedua, menjaga persatuan dan kesatuan antarelemen masyarakat.

Ketiga, siap menjaga Jakarta Timur dari tindakan yang dapat mengganggu keamanan serta ketertiban. Keempat, mengajak seluruh masyarakat bersama mengkampanyekan Jaga Jakarta.

Baca juga: Pemkot Jaktim deklarasi tolak anarkis dan hoaks untuk jaga Jakarta

Seperti diketahui, gelombang unjuk rasa yang dimulai sejak Senin (25/8) lalu di Gedung DPR berawal dari keinginan massa membubarkan parlemen dan menyoroti beberapa kebijakan yang dinilai merugikan rakyat.

Sekelompok massa, mulai dari masyarakat di kalangan buruh, pekerja kantoran, hingga pelajar dan mahasiswa berbondong-bondong meramaikan gedung DPR dan beberapa titik lain di Jakarta.

Aksi tersebut berujung ricuh ketika polisi membubarkan massa dengan menyemprotkan gas air mata. Mereka terpencar ke berbagai ruas jalan di Jakarta.

Aksi berikutnya datang dari ribuan buruh pada Kamis (28/8) di Gedung DPR sejak pagi hingga siang hari. Namun, pada sore harinya, kericuhan pecah di sejumlah titik, termasuk Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.

Hari itu bersamaan dengan terjadinya insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21) hingga tewas di kawasan Pejompongan.

Aksi tersebut seketika meluas ke beberapa titik di Jakarta, dan sejumlah oknum tak bertanggung jawab merusak beberapa fasilitas umum, mulai dari pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan. Bahkan, kendaraan yang berada di gedung rawan pun ikut dibakar.

Tak berhenti sampai di situ, sejumlah oknum tak bertanggung jawab juga melakukan penjarahan di beberapa rumah politisi, mulai dari Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, Surya Utama alias Uya Kuya, Nafa Urbach, hingga kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Barang-barang di rumah tersebut digasak habis dan tembok kediaman mereka dicoret-coret.

Baca juga: Polres Jaktim masih buru pelaku perusakan kantor polisi di Jaktim

Baca juga: Aktivitas pedagang Matraman normal usai kericuhan di Mapolres Jaktim

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |