Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menetapkan siaga penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyusul cuaca panas yang cukup ekstrem.
Analis Mitigasi Bencana Badan Penanggung Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin Hanafi di Banjarmasin, Selasa, menyampaikan, siaga ini dimaknai dengan menyiapkan segala sesuatu untuk penanggulangan bencana karhutla.
"Persiapannya mulai dari peralatan, tim, relawan, sementara forum-forum kebencanaan di masing-masing kelurahan telah diminta untuk selalu stand by atau bersiap," ujarnya.
Bahkan tim reaksi cepat di lapangan dari BPBD sudah diinstruksikan ke wilayah-wilayah rawan kebakaran lahan untuk berjaga.
Menurut Hanafi, ada beberapa wilayah di kota ini yang cukup rawan karhutla, khususnya di wilayah perbatasan dengan daerah tetangga, seperti Kelurahan Sungai Andai di Banjarmasin Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala.
"Demikian juga yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar, yakni di wilayah Kelurahan Tanjung Pagar dan Kelurahan Pemurus Dalam di Banjarmasin Selatan," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah terus siaga hadapi potensi karhutla sampai akhir Agustus
Baca juga: Anomali cuaca, BNPB minta pemda siaga banjir dan karhutla sekaligus
Ia mengakui wilayah Kota Banjarmasin tidak banyak memiliki hutan lebat, karena sebagai lahan rawa lebih banyak semak-semak yang mudah terbakar.
"Karenanya kami juga sudah mengimbau warga sekitar untuk selalu waspada potensi kebakaran lahan," ujarnya.
Langkah lain untuk kesiapsiagaan menghadapi karhutla, BPBD juga melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, yakni penanganan kesehatan masyarakat akibat kabut asap karhutla.
"Kita menghimbau masyarakat menggunakan masker jika terjadi bencana kabut asap akibat karhutla," ujarnya.
Pengumuman siaga karhutla hingga lainnya tersebut juga disebarkan pada media sosial, agar lebih luas lagi informasi sampai ke masyarakat.
Dia menyampaikan, sesuai pemberitahuan Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Kalsel termasuk di Kota Banjarmasin mengalami kemarau basah.
"Prediksi BMKG itu bisa berubah-ubah, terlebih adanya potensi angin Monsun Australia ini. Makanya kami terus waspada terhadap potensi-potensi yang mungkin terjadi," katanya.
Baca juga: Polda Sumsel latih 180 personel untuk penanganan karhutla
Baca juga: Riau perpanjang status tanggap darurat karhutla
Pewarta: Sukarli
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.