Kabupaten Bogor (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan bahwa pemerintah tengah memprioritaskan upaya repatriasi benda-benda bersejarah Indonesia yang dibawa ke luar negeri pada masa kolonial.
"Fokus utama adalah mengembalikan artefak-artefak penting yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi identitas nasional," kata Fadli Zon di Kabupaten Bogor, Senin.
Dalam kunjungan ke fasilitas penyimpanan koleksi ilmiah arkeologi milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Cibinong, Fadli menyatakan bahwa Indonesia telah membentuk tim khusus untuk melakukan provenance research terhadap ribuan benda budaya yang tersebar di berbagai negara, termasuk Belanda, Jerman, dan Inggris.
Baca juga: Pemerintah siapkan tim ahli untuk meneliti artefak yang dipulangkan
Ia menyebut, tahun lalu ada sekitar 828 artefak yang berhasil dikembalikan. Tahun ini pemerintah menargetkan lebih banyak, termasuk koleksi besar dari Eugene Dubois yang jumlahnya diperkirakan mencapai 18.000 hingga 32.000 item.
Menurut Fadli, beberapa artefak penting yang diminta kembali antara lain keris milik tokoh-tokoh nasional seperti Teuku Umar, benda pusaka dari raja-raja Nusantara, hingga koleksi unik seperti Nogo Siluman yang belum dikembalikan.
“Ini menjadi bagian dari peringatan 80 tahun Indonesia Merdeka. Kita ingin artefak-artefak itu kembali menjadi milik bangsa dan bisa dinikmati publik sebagai bagian dari narasi sejarah nasional,” ujarnya.
Baca juga: Belanda pastikan pemulangan artefak Nusantara sebelum akhir tahun
Lebih lanjut Menbud Fadli Zon menekankan bahwa repatriasi bukan hanya soal pemulangan fisik benda, tetapi juga soal memulihkan konteks sejarahnya.
Artefak-artefak tersebut akan dikurasi secara ilmiah dan dipamerkan di museum dengan narasi berbasis hasil riset terkini.
Upaya ini, menurut Fadli, menjadi bagian integral dari diplomasi budaya Indonesia, sekaligus bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa.
Baca juga: Indonesia segera pulangkan artefak bersejarah dari Belanda
"Setiap artefak ini akan menjadi objek kajian penting bagi para ahli cagar budaya dan ahli warisan budaya untuk lebih memahami konteks sejarahnya," katanya.
Diketahui, pemerintah telah berhasil melakukan pemulangan 828 obyek warisan budaya ke Indonesia hingga akhir tahun 2024, termasuk Koleksi Pita Maha, Harta Karun Lombok, dan 68 obyek dari Museum Rotterdam.
Ke depan, pemerintah Indonesia berharap program repatriasi ini akan semakin sistematis dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan dan Direktorat Jenderal Diplomasi Kebudayaan, Promosi, dan Kerja sama Kebudayaan.
Baca juga: Indonesia ajukan pemulangan Prasasti Pucangan dari India
Baca juga: Kemendikbudristek kembali kawal repatriasi 288 artefak dari Belanda
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.