Jakarta (ANTARA) - Tenaga ahli bidang diplomasi dan diaspora Kementerian Pemuda dan Olahraga, Ratu Tisha Destria, menegaskan pentingnya para pemain muda Indonesia untuk terus menghadapi lawan-lawan terbaik demi meningkatkan kualitas secara berkelanjutan.
"rinsipnya pembinaan itu sudah pasti yang terbaik melawan yang terbaik. Untuk dia menjadi naik lagi, dia harus berlatih, kemudian levelnya naik," kata Ratu kepada wartawan pada acara pelepasan perwakilan tim Indonesia dari SKF untuk Gothia Cup 2025 di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat.
"Setiap orang punya masa yang berbeda-beda, kapan dia siap untuk itu. Ketika di dalam negeri memang tidak bisa menyiapkan yang terbaiknya dia, artinya dia harus berlatih di luar negeri," lanjutnya.
Namun Ratu menjelaskan bahwa PSSI, di mana dia menjabat Wakil Ketua Umum, dan Kemenpora terus bekerja sama dalam merawat bakat-bakat muda atlet sepak bola Indonesia.
Ia mengatakan pekan depan pihaknya akan menjalankan skema pengembangan atlet yang ketiga.
Baca juga: SKF lepas tiga tim Indonesia ke Gothia Cup 2025
Area pengembangan itu mengkhususkan diri kepada pengembangan bakat dan percepatan pendidikan pelatih.
Dengan skema-skema yang ada dan sudah berjalan, Ratu menilai hal itu akan memberikan fondasi dan bekal yang cukup bagi para pesepak bola muda.
Sehingga ketika mendapat kesempatan berlatih atau bermain di luar negeri, para pemain itu sudah siap memiliki tanggung jawab menjadi pesepak bola profesional.
Gothia Cup 2025 akan berlangsung pada Juli 2025 di Swedia dan diikuti ribuan pemain muda dari berbagai negara. Indonesia mengirim tiga tim mewakili Jakarta, Jawa Barat, dan Papua dalam turnamen itu.
Baca juga: PSSI ingin wasit Indonesia pimpin pertandingan Piala Dunia 2030
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
