Jakarta (ANTARA) - Pelatih Hangtuah Jakarta Wahyu Widayat Jati atau yang kerap disapa Coach Cacing mengatakan bahwa timnya sedang fokus untuk memperbaiki sistem pertahanan, guna menghadapi gim pertama playoffs Indonesian Basketball League (IBL) 2025, melawan Dewa United Banten.
Menurut dia, pemenang pada pertandingan di GOR Ciracas, Kamis (3/7), akan ditentukan oleh pertahanan tim yang kokoh.
"Selain offense, kami juga mempersiapkan sejumlah taktik baru untuk membangun sistem defense, yang mungkin belum dilakukan pada saat musim reguler lalu," kata Coach Cacing di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, Hangtuah tidak ingin bergantung dengan para pemain asing, seperti Shabazz Muhammad yang dalam beberapa laga terakhir musim reguler menjadi pendulang poin bagi tim.
Lebih lanjut dia menjelaskan, setiap pemain lokal juga harus menunjukkan performa terbaik dan memberikan kontribusi positif dalam pertandingan fase gugur nanti.
Baca juga: Putaran pertama playoffs: Juara IBL 2024 lawan kuda hitam
"Kehadiran Shabazz mungkin bisa jadi pengubah laga, tetapi itu semua tergantung dengan kerja sama tim dalam mengeksekusi setiap serangan maupun menjaga pertahanan," ujar legenda bola basket tanah air itu.
Pelatih itu menambahkan, selain persiapan untuk meningkatkan fisik, teknik, dan mental, para pemain juga didorong untuk meningkatkan chemistry guna bisa bermain lebih padu saat di lapangan.
Hangtuah Jakarta akan menjamu Dewa United Banten pada gim pertama playoffs, dengan format best of three.
Setelah itu, mereka akan bertandang ke markas Anak Dewa di Dewa United Arena, Sabtu (5/7), guna melakoni gim kedua.
Sementara gim ketiga atau penentu akan dilakukan di markas Dewa, jika kedua tim memiliki rekor pertemuan 1-1 dalam dua gim sebelumnya.
Baca juga: Putaran pertama "playoffs": Rans dan Satria Muda melaju ke semifinal
Baca juga: BCL dukung Satria Muda jadi juara IBL 2025
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.