Jakarta (ANTARA) - Pekerja bangunan memberikan apresiasi kepada Program 3 Juta Rumah yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto karena membuka kesempatan kerja dan membantu masyarakat menengah ke bawah memiliki rumah.
“Yang pertama lebih mudah, terus lapangan kerja lebih banyak. Lebih menyediakan lapangan kerja untuk rakyat saja. Jadi saya ikut senang juga, ya. Jadi tadinya teman-teman menganggur bisa saya ajak kerja di sini,” kata Wardoyo, pekerja tim gali dan fondasi, di proyek perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Senin.
Ia berharap pembangunan perumahan subsidi terus ditingkatkan agar semakin banyak lapangan kerja terbuka.
“Saya harap, semoga ke depannya bisa lebih ditingkatkan lagi, bisa lebih banyak lagi, biar lapangan pekerjaan makin terbuka luas buat kalangan yang khususnya buruh gitu,” katanya pula.
Wardoyo juga mengapresiasi langkah Prabowo yang telah menggagas Program 3 Juta Rumah subsidi ini.
“Saya berterima kasih kepada Bapak Prabowo, Presiden kita, untuk mengadakan perumahan 3 juta rumah subsidi, jadi kita kena dampaknya bisa bekerja,” ujarnya.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait pada Selasa mengungkapkan penyerahan 26 ribu unit rumah subsidi ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di berbagai daerah.
Acara akad massal dan penyerahan kunci rumah subsidi tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama BP Tapera serta para pemangku kepentingan sektor perumahan.
Kegiatan itu menjadi bagian dari upaya pemerintah meningkatkan jumlah rumah subsidi terbesar sepanjang sejarah, dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit.
Program tersebut juga merupakan hasil kebijakan pemerintah dalam memberikan kemudahan bagi MBR melalui pembebasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta pemberian fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
Dalam kegiatan itu, akad massal melibatkan 25 ribu unit rumah bagi MBR debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari berbagai segmentasi. Sebanyak 200 MBR mengikuti secara luring, sementara 24.800 MBR lainnya bergabung secara daring dari 90 titik lokasi perumahan di 30 provinsi di seluruh Indonesia.
Baca juga: Danantara siap tambah KUR perumahan hingga Rp250 triliun tahun depan
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.