Banda Aceh (ANTARA) - Bupati Aceh Besar Muharram Idris mengajak semua pihak bersinergi dan ikut mengawal program makan bergizi gratis (MBG) sehingga program yang telah diluncurkan Pemerintah Pusat berjalan maksimal.
"Program MBG ini sangat mulia, dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menyambutnya dengan baik. Tugas kita adalah mengawal program yang sudah diarahkan ini,” kata Muharram Indris di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Sinkronisasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Makodim 0101/KBA, Banda Aceh.
Muharram menjelaskan hampir seluruh sekolah di Aceh Besar telah merasakan manfaat dari program MBG yang bertujuan mengurangi stunting sekaligus mempersiapkan generasi emas Indonesia.
Menurutnya, keberhasilan program tidak hanya pada distribusi makanan, tetapi juga pada pengawasan proses mulai dari dapur hingga ke meja siswa.
Baca juga: BGN-Kemendikdasmen dirikan 16 KPPG untuk awasi Program MBG
“Yang harus kita kawal mulai dari dapurnya, proses pembuatannya, hingga pengantarannya. Jangan sampai nasi dimasak tengah malam untuk dibagikan siang hari. Jika ikhlas dan jujur, Insya Allah tidak ada masalah," katanya.
Ia menyebutkan saat ini ada sekitar 128 ribu penerima manfaat MBG di Aceh Besar dan MBG swasta yang beroperasi baru delapan unit, ditambah dua dapur MBG milik Pemkab di Kota Jantho dan Kuta Baro.
Sementara itu, Dandim 0101/KBA Letkol Inf. Faurizal Noerdin mengapresiasi penyelenggaraan rakor tersebut.
“Rakor ini sebenarnya sudah lama kita rencanakan. Kami ingin setiap permasalahan diselesaikan dengan komunikasi dan sinergi, bukan dengan saling menyalahkan. Jangan sampai masalah diviralkan di media sosial, tapi mari kita selesaikan dengan musyawarah,” katanya.
Baca juga: Dinkes Cirebon tegaskan SPPG perlu kantongi SLHS untuk program MBG
Baca juga: BGN-Kemendikdasmen dirikan 16 KPPG untuk awasi Program MBG
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.