Dari CKG, hampir 36 persen masyarakat alami obesitas 

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kementerian Kesehatan Dr. Elvieda Sariwati mengatakan berdasarkan hasil Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dilakukan pada 30 juta penduduk Indonesia tercatat hampir 36 persen dewasa dan lansia mengalami obesitas.

“Ternyata obesitas sentral maupun obesitas sistemik pada dewasa dan lansia itu hampir mendekati 36 persen dari yang sudah melakukan cek kesehatan. Berarti 1 dari 3 itu yang sudah melakukan. Jadi memang angka obesitas kita makin terus meningkat,” kata Elvie dalam diskusi kesehatan bersama Novo Nordisk tentang obesitas di Jakarta, Senin.

Elvie mengatakan berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia di tahun 2018 angka obesitas pada 10 tahun ke atas mencapai 21,8 persen, dan data terbaru pada tahun 2023 angkanya sudah semakin naik mencapai 23,8 persen.

Ia mengatakan hal ini terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat dan mengonsumsi makanan dan minuman manis terlebih dilakukan sejak usia balita.

Baca juga: Perusahaan kesehatan luncurkan laman informasi terkait obesitas

Elvie menyoroti masyarakat Indonesia sebanyak 63,4 persen kurang berolahraga dan hanya 36, 6 persen saja yang berolahraga sesuai dengan anjuran WHO yakni 30 menit per hari atau 150 menit per minggu dengan intensitas ringan sampai berat.

Selain itu, konsumsi makanan dan minuman dengan gula tambahan juga menjadi faktor penyebab obesitas yang tinggi di Indonesia yakni sebanyak 33,7 persen mulai dari usia 3 tahun ke atas mengonsumsi makanan manis lebih dari satu kali sehari dan kurang konsumsi buah dan sayur.

“Yang mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari itu 47,5 persen. Kemudian berikutnya makan buah dan sayur kalau WHO merekomendasikan 5 porsi per hari, kita yang mencukupi hanya 24 persen, jadi mungkin hal ini juga yang berkontribusi terhadap meningkatnya obesitas yang ada di kita,” katanya.

Elvie mengatakan masyarakat Indonesia harus lebih mewaspadai bahaya obesitas karena bisa menjadi pintu masuk penyakit-penyakit penyerta lainnya seperti kardiovaskular, hipertensi dan diabetes yang juga menjadi beban kesehatan terbesar di Indonesia.

Elvie mengatakan pemerintah juga perlu melakukan kolaborasi dengan berbagai sektor baik swasta, kementerian lain dan masyarakat sebagai komunitas untuk menangani masalah obesitas yang juga sudah menjadi isu kesehatan dunia dengan edukasi obesitas.

Baca juga: Perlunya ada edukasi di berbagai sektor tentang bahaya obesitas

Baca juga: Kurang tidur dan stres bisa memicu kenaikan berat badan

Baca juga: Jeda waktu makan terlalu pendek sebabkan lemak viseral

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |