Panduan praktis membuat pupuk kompos dari sampah di rumah

1 week ago 5

Jakarta (ANTARA) - Setiap rumah tangga tentu menghasilkan berbagai jenis sampah, baik yang mudah terurai seperti sisa makanan dan daun-daunan, maupun yang sulit terurai seperti plastik dan kaca.

Sampah ini bisa berbentuk padat maupun cair, dan jika tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa mencemari lingkungan sekitar. Melihat pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam, kini semakin banyak orang yang mulai sadar akan manfaat mengolah sampah, khususnya sampah organik.

Salah satu cara yang cukup sederhana dan bermanfaat adalah mengubahnya menjadi pupuk kompos. Selain membantu mengurangi tumpukan sampah di rumah, kompos juga bisa memperkaya tanah dan menyuburkan tanaman. Menariknya, proses pembuatan pupuk ini tidak rumit dan bisa dilakukan sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan bekas yang mudah ditemukan.

Di bawah ini akan dibahas langkah-langkah praktis untuk membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga. Informasi ini dirangkum dari situs resmi Dinas Lingkungan Hidup serta berbagai sumber terpercaya lainnya, sebagai panduan untuk ikut berkontribusi menjaga lingkungan dimulai dari rumah.

Cara pertama membuat pupuk kompos dari sampah bekas

Untuk membuat pupuk kompos, terdapat dua metode yang bisa digunakan. Metode pertama dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.

Langkah-langkah dalam membuat kompos:

1. Pisahkan dan kumpulkan sampah

Langkah awal dalam membuat pupuk kompos dari sampah bekas adalah memisahkan jenis sampah. Pastikan Anda hanya menggunakan sampah organik, seperti sisa sayur yang tidak dimasak.

Misalnya, batang akar atau daun-daun tua yang biasa dibuang saat menyiapkan makanan. Pisahkan dari sampah anorganik agar proses pengomposan berjalan optimal.

2. Cacah sampah organik

Setelah terkumpul, potong atau cincang sampah organik menjadi potongan kecil berukuran sekitar 1 hingga 2 cm. Tujuannya agar proses pembusukan berjalan lebih cepat dan merata karena ukuran yang lebih kecil lebih mudah diurai oleh mikroorganisme.

3. Diamkan untuk fermentasi

Sampah yang telah dicacah kemudian didiamkan untuk memulai proses pembusukan. Agar hasilnya maksimal, Anda bisa menambahkan larutan EM4 (Effective Microorganism) yang mempercepat penguraian. Jika tidak tersedia, sampah bisa dibiarkan membusuk secara alami, meskipun membutuhkan waktu lebih lama.

4. Simpan dalam wadah tertutup

Tempatkan sampah yang sudah dicacah dan diberi EM4 ke dalam wadah yang bisa ditutup rapat, seperti ember dengan tutup. Proses pengomposan sebaiknya dilakukan dalam kondisi tanpa udara agar fermentasi berjalan sempurna. Setiap kali Anda menambahkan sampah baru, jangan lupa untuk menyiramkan larutan EM4 agar proses pembusukan tetap merata.

5. Tunggu selama dua Minggu

Biarkan proses ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu. Selama masa fermentasi, aduk campuran tersebut setiap tiga hari sekali untuk menjaga kelembapan dan sirkulasi bahan.

Jangan terlalu sering atau terlalu jarang mengaduk, karena bisa mempengaruhi hasil akhir. Setelah dua minggu, Anda akan mendapatkan dua jenis kompos: bentuk padat dan cair, yang masing-masing bisa dimanfaatkan sebagai pupuk alami untuk tanaman.

Cara kedua membuat pupuk kompos dari bahan bekas

Agar proses pembuatan kompos dengan cara kedua lebih mudah, ada baiknya Anda menyiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan seperti berikut.

Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kompos:

• Wadah besar yang bisa ditutup rapat, seperti tong plastik atau ember, untuk menampung dan memfermentasi sampah organik.

• Sarung tangan, digunakan saat mengolah sampah agar tangan tetap bersih dan higienis.

Bahan-bahan untuk pembuatan kompos:

• Sampah organik dari rumah tangga, misalnya sisa sayur, kulit buah, atau makanan yang tidak habis.

• Tanah, sebagai media tempat tumbuhnya mikroorganisme pengurai.

• Air secukupnya, untuk menjaga kelembapan bahan kompos.

• Arang sekam, berfungsi menyerap bau dan mempercepat proses penguraian.

• Kapur, membantu menetralisir keasaman dan mempercepat pembusukan.

• Cairan EM4, yaitu larutan mikroorganisme yang berfungsi mempercepat proses fermentasi dan pembentukan kompos.

Langkah-langkah dalam membuat kompos:

1. Kumpulkan sampah rumah tangga yang ingin diolah menjadi pupuk, seperti sisa makanan, kulit buah, atau daun kering.

2. Pisahkan jenis sampahnya. Hanya gunakan sampah organik, sementara sampah anorganik seperti plastik atau kaca sebaiknya disingkirkan karena tidak bisa terurai.

3. Siapkan wadah besar sebagai tempat pengomposan, bisa berupa ember atau tong. Pastikan wadah ini memiliki penutup agar isi di dalamnya tetap terlindungi.

4. Tuang tanah ke dalam wadah sebagai lapisan dasar. Ketebalan tanah bisa disesuaikan dengan jumlah sampah yang akan digunakan.

5. Basahi permukaan tanah dengan air secukupnya agar lembap, tapi tidak terlalu becek.

6. Tambahkan sampah organik yang sudah dicampur dengan arang sekam dan sedikit kapur pertanian untuk mempercepat proses penguraian.

7. Sebar sampah secara merata di dalam wadah. Usahakan ketebalan lapisan sampah seimbang dengan tanah yang digunakan sebelumnya.

8. Siram kembali menggunakan air yang telah dicampur dengan larutan EM4 untuk mendukung proses fermentasi.

9. Tutup kembali dengan lapisan tanah, yang berfungsi sebagai penutup sekaligus membantu mengurangi bau.

10. Tutup rapat wadah dan diamkan selama kurang lebih tiga minggu hingga proses pengomposan selesai.

Catatan penting selama proses pembuatan:

• Pastikan wadah tertutup rapat agar tidak terkena air hujan atau diacak-acak hewan.

• Tempatkan wadah di lokasi yang teduh, jauh dari paparan sinar matahari langsung untuk menjaga kestabilan suhu di dalamnya.

Baca juga: Jenis sampah organik yang bisa dijadikan pupuk kompos

Baca juga: Limbah lapak ilegal Kolong Tol Angke bakal diolah jadi pupuk kompos

Baca juga: Unimuda Sorong latih Kelompok Wanita Osok membuat pupuk kompos

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |