Pakar ungkap manfaat zeolit untuk perbaikan kualitas air dan limbah

3 weeks ago 13
Zeolit merupakan senyawa alumina silika yang mempunyai struktur unik dan berpotensi sebagai perbaikan kualitas air dan limbah organik maupun anorganik

Padang (ANTARA) - Pakar kimia analitik dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat (Sumbar), Prof Zilfa mengungkapkan berbagai manfaat zeolit antara lain sebagai media perbaikan kualitas air serta penanganan limbah organik maupun anorganik.

"Zeolit merupakan senyawa alumina silika yang mempunyai struktur unik dan berpotensi sebagai perbaikan kualitas air dan limbah organik maupun anorganik," kata Pakar Kimia Analitik dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unand Prof Zilfa di Padang, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Prof Zilfa pada orasi ilmiah berjudul "Potensi Zeolit Alam Sumatera Barat untuk Perbaikan Kualitas Air serta Penanganan Limbah Organik dan Anorganik".

Baca juga: Indonesia miliki cadangan zeolit 400 juta ton

Berdasarkan sifat fisika dan kimianya, kata dia, zeolit berhasil digunakan sebagai penanggulangan limbah organik dan anorganik serta terbukti mampu memperbaiki kualitas air.

Khusus di Sumbar Prof Zilfa berhasil mengkarakteristik zeolit alam di Bukit Salasiah, Kabupaten Solok. Hasil karakteristik menunjukkan kandungan zeolit di daerah itu merupakan zeolite klinoptilolit-Ca.

Ia mengatakan saat melakukan penelitian di Bukit Nobita, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, ditemukan kondisi air di tempat tersebut berwarna kuning dan berbau. Namun dengan menggunakan senyawa alumina silika tersebut, Prof Zilfa berhasil memperbaiki kualitas air.

Baca juga: Majene-Mamasa Mengandung Mineral Zeolit 43 Juta Ton

"Dalam penelitian air ini saya melakukan perbaikan kualitas air lewat penyerapan menggunakan zeolit, dimana hasilnya air sudah layak dimanfaatkan," ujar dia.

Selain itu penelitian Prof Zilfa juga berhasil mengatasi atau menanggulangi limbah zat warna yang umumnya digunakan penenun di Kabupaten Limapuluh Kota menggunakan zeolit. Di daerah Kubang ia mendapati masih banyak limbah warna yang masuk ke sungai, sehingga membawa dampak buruk pada lingkungan.

"Pada penelitian ini saya melakukan penanggulangan limbah zat warna tekstil naphthol blue black secara fotolisis pada limbah tenun Kubang, Kabupaten Limapuluh Kota," kata dia.

Baca juga: Teknologi Balitbangtan mampu perpanjang umur simpan buah

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |