Kota Padang (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) LPP TVRI Iman Brotoseno mengedukasi ratusan anak didik Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 4 Kota Padang, Sumatera Barat terkait penguatan cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saya lihat anak didik di SRMP 4 Kota Padang ini adalah anak-anak yang cerdas," kata Iman Brotoseno di Kota Padang, Minggu.
Hal tersebut disampaikannya usai memberikan materi cinta tanah air bagi 146 peserta didik di SRMP 4 Kota Padang yang berlokasi di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kementerian Sosial.
Menurut Dirut LPP TVRI, interaksi positif yang ditunjukkan anak didik selama menyerap materi tersebut menandakan mereka mempunyai semangat belajar, dan memahami pentingnya cinta terhadap Indonesia.
Ia mengatakan keberhasilan membangun fondasi pendidikan Sekolah Rakyat tidak lepas dari kepedulian Presiden Prabowo Subianto yang menaruh perhatian lebih khususnya bagi anak-anak yang kurang beruntung secara ekonomi. Gagasan Sekolah Rakyat ini diharapkan menjadi gerbang awal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Sekolah Rakyat 19 Bantul bangun pendidikan yang memanusiakan
"Sekolah Rakyat ini merupakan cerminan dari kepedulian Presiden kepada anak-anak yang secara ekonomi mungkin kurang beruntung, tetapi tetap mempunyai kesempatan pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya," ujar dia.
Sebagai lembaga televisi milik negara, TVRI berkewajiban membantu pemerintah mendiseminasikan program-program strategis salah satunya Sekolah Rakyat yang masuk ke dalam kerangka besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Sementara itu, Kepala SRMP 4 Padang Azizah Batubara mengatakan sejak anak didik pertama kali masuk ke sekolah berasrama itu pada 14 Juli 2025, banyak perubahan karakter dan kognitif positif yang terus ditunjukkan.
"Kami melihat sejak beberapa bulan di sini perubahan karakter anak didik di sini menunjukkan hal yang sangat positif," katanya.
Di awal-awal masuk ke asrama peserta didik banyak yang tidak percaya diri. Hal itu disebabkan beberapa faktor di antaranya putus sekolah karena alasan ekonomi. Bahkan, para guru juga harus berjuang keras untuk mengarahkan mereka.
"Namun, setelah beberapa kegiatan di kelas dan ekstrakurikuler mereka mulai menunjukkan perubahan karakter yang kuat," ujarnya.
Baca juga: Sumbar dapat satu tambahan lokasi pembangunan Sekolah Rakyat
Baca juga: Mensos: 16 ribu laptop sedang didistribusikan ke siswa Sekolah Rakyat
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































