Pakar politik dirikan Literasi Politik Indonesia guna jaga demokrasi

3 weeks ago 13

Jakarta (ANTARA) - Pakar politik Ujang Komarudin mendirikan lembaga Literasi Politik Indonesia (LPI) yang memiliki misi untuk untuk menjaga demokrasi Indonesia agar tetap sehat, kuat, bermartabat dan berkeadilan.

Dia mengatakan Indonesia tengah memasuki fase penting dalam perjalanan demokrasi kontemporer. Berbagai studi menunjukkan bahwa kualitas demokrasi nasional menghadapi tantangan serius, dimana persoalan struktural seperti korupsi politik, dominasi oligarki, lemahnya representasi, dan krisis nalar publik menjadi persoalan yang perlu dibenahi.

"Demokrasi tidak dapat bertahan tanpa nalar publik yang kuat. Oleh karena itu, penguatan literasi politik merupakan langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang kritis, rasional, dan siap menjaga demokrasi Indonesia yang substantif,” kata Ujang dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia juga menegaskan launching ini sebagai penanda bahwa dirinya akan kembali menjalani peran sebagai akademisi dan pengamat politik dengan mengawal demokrasi Indonesia dari luar pemerintahan.

“Saya saat ini sudah memutuskan untuk kembali ke kampus, kembali menjadi akademisi, kembali mengawal demokrasi dari luar pemerintah dengan mewarnai ruang publik melalui narasi yang substantif, objektif, dan konstruktif,” kata dia.

Dia juga menjelaskan bahwa LPI ini dirancang sebagai platform strategis untuk memperkuat kapasitas politik generasi muda, yang menurutnya merupakan aktor kunci dalam mengarahkan perkembangan demokrasi Indonesia.

“Lembaga ini sengaja saya bentuk untuk mewadahi generasi muda. Saya memandang generasi muda memiliki peran sangat strategis sebagai penentu arah masa depan demokrasi Indonesia,“ katanya.

Untuk itu, dia pun mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk bergotong-royong menjaga demokrasi yang berkualitas.

“Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga demokrasi Indonesia ke arah lebih baik,” kata dia.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |