Jakarta (ANTARA) - Dokter Gigi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) drg. Desandra Puspita menyarankan pada orang tua agar membawa anak ke dokter gigi setelah gigi pertama tumbuh.
Hal ini diperlukan agar orang tua mendapatkan edukasi yang tepat dalam merawat gigi anak, sehingga pada masa mendatang gigi anak dapat terawat dengan baik dan terhindar dari gangguan pada gigi.
“Kalau bicara pencegahan itu otomatis sedini mungkin, jadi kalau dari awal gigi itu tumbuh, anak bisa sesegera mungkin kita konsultasi ke dokter tujuannya yang pertama untuk evaluasi dan diberikan edukasi mengenai pencegahan gigi berlubang,” katanya saat berbincang dengan ANTARA di RSUI Depok, Rabu.
Dengan konsultasi sejak dini pada awal gigi tumbuh, kata dia, pencegahan gigi berlubang dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan manis dan menerapkan pola diet yang tepat.
Baca juga: Ajak anak ke dokter gigi pertama kali jangan saat sakit
Ia pun menyarankan, saat anak mengonsumsi menu makanan utama agar waktu jeda mengonsumsi makanan manis tidak terlalu jauh setelahnya, hal ini untuk mengurangi paparan asam dari makanan.
“Kita mau konsumsi makanan manis itu dekatkan (waktu) dengan makan utama supaya dalam sekali makan rongga mulut akan menjadi asam itu barengan, dibandingkan dengan dijeda. Maka akan asam lagi, asam lagi jadi sering terpapar asam,” jelasnya.
Selain itu, orang tua juga disarankan untuk mengganti camilan manis menjadi camilan asin, serta menggunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride untuk memperkuat gigi pada anak.
Hal lain adalah menjaga agar mulut tetap lembab dengan sering mengonsumsi air minum, sebab kondisi mulut kering mampu meningkatkan risiko gigi berlubang.
Baca juga: Kunjungan pertama ke dokter disarankan sejak gigi anak tumbuh satu
Lebih lanjut, dari cara menyikat gigi, disarankan selain menyikat gigi dua kali, diperlukan agar anak memahami cara yang tepat yakni dengan menggosok dengan membuat bulatan di gigi, gerakan menyapu dengan arah 45 derajat dari gusi dengan bantuan orang tua.
Gusi, katanya juga tak boleh luput dari proses menggosok gigi, hal ini kotoran kerap menempel di gusi sehingga sebaiknya digosok.
Memastikan menggosok gigi pada semua bagian gigi juga menjadi hal yang sebaiknya dilakukan sehingga semua bagian gigi bersih secara merata selama minimal dua menit dengan menggunakan sikat gigi dengan bulu yang halus.
Lebih lanjut, ia juga menyarankan penggunaan dental floss atau benang dental usai menggosok gigi, hal ini agar memaksimalkan proses pembersihan. Pembersihan dengan benang dental ini juga sebaiknya dibantu orang tua agar tidak melukai gusi atau gigi pada anak.
Baca juga: Pertolongan pertama ibu hamil sakit gigi di tengah pandemi COVID-19
Baca juga: Sikat gigi "pintar" pertama dengan koneksi Internet
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025