Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Timur Munjirin meminta semua pihak mulai dari Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) hingga masyarakat untuk terlibat menggencarkan Kampung Siaga Tuberkulosis (TBC).
"Jadi nanti ke depannya kita akan lebih masif lagi menyukseskan gerakan Kampung Siaga TBC. Tidak hanya mengandalkan SKPD saja, tetapi dari Pemda ada dan justru keterlibatan dari semua stakeholders, semuanya ikut," kata Munjirin usai Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis di Kantor Kelurahan Rambutan, Jakarta Timur, Jumat.
Menurut Munjirin, kehadiran Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam acara tersebut diharapkan bisa memacu semangat kader di setiap kelurahan ataupun kecamatan dalam menyukseskan gerakan siaga TBC.
Peluncuran ini juga menjadi bentuk upaya pemerintah hadir untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya mengecek kesehatan dan melaporkan diri jika mengidap TBC.
"Sehingga masyarakat yang tadinya kena TBC tidak mau mengaku, ya akhirnya mau mengaku, dan akhirnya mau untuk diobati," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah komitmen hapus TBC lewat gerakan dari desa dan kelurahan
Lebih lanjut, Munjirin akan berkoordinasi dengan setiap kelurahan untuk menggandeng masyarakat dan jajarannya dalam menemukan kasus TBC.
Apalagi, menurut dia, edukasi masyarakat mengenai TBC sangat penting untuk mencegah penularan, mengurangi stigma, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penanganan dini atas penyakit tersebut.
"Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga terus digencarkan. Edukasi ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti sosialisasi, kampanye, dan penyuluhan kesehatan," ucap Munjirin.
Peluncuran kampung bebas TBC di Provinsi DKI Jakarta, termasuk Jakarta Timur sudah dimulai sejak 2024. Salah satunya di Kampung Rambutan yang meraih nilai terbaik dalam penanganan dan pengentasan TBC.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy menjelaskan Desa Siaga Kampung Rambutan memiliki 30 kader tuberkulosis yang sudah dilatih untuk mendukung penanganan TBC.
Baca juga: Kebutuhan anggaran penanggulangan TB tahun 2025 sebesar Rp2,4 triliun
"Ada 30 orang kader di Kampung Rambutan. Semua sudah dilatih oleh Puskesmas Ciracas terkait Tuberkulosis dan komunikasinya seperti apa," kata Herwin.
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur mencatat sebanyak 2.645 warga Jakarta Timur positif mengidap penyakit tuberkulosis (TBC) selama periode Januari hingga Maret 2025.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 324 kasus diantaranya diidap oleh anak-anak karena kontak erat dengan orang terdekat. Adapun wilayah terbanyak ditemukan kasus TBC di Jakarta Timur yaitu Pulogadung, Ciracas, Cakung, dan Pasar Rebo.
Berdasarkan catatan Sudin Kesehatan Jakarta Timur selama tahun 2024, keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis mencapai 65 persen atau sebanyak 2.285 warga sudah sembuh.
Baca juga: Pemprov DKI ajak warga berpartisipasi bantu kendalikan tuberkulosis
Baca juga: Kasusnya capai 30 ribu, Dinkes DKI gencarkan Kampung Siaga TBC
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025