Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun masterplan Jabodetabek yang terintegrasi dan sistematis menyusul diresmikannya layanan Transjabodetabek.
Pasalnya, tanpa perencanaan induk yang jelas, pengembangan layanan lintas wilayah seperti ini berpotensi tidak terukur dan tidak optimal dalam mencapai tujuan utamanya, yaitu memindahkan para komuter dari kendaraan pribadi ke transportasi umum yang andal.
“Masterplan Jabodetabek bukan sekadar rencana teknis, melainkan fondasi bagi kolaborasi penyelenggaraan dan pembiayaan layanan lintas daerah yang dinikmati bersama oleh seluruh warga Jabodetabek," ujar Ketua Umum MTI Tory Damantoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Di sisi lain, Ketua MTI Jakarta Yusa Cahya Permana menilai dengan adanya masterplan, akan ada dasar yang jelas untuk pembagian tanggung jawab dan pembiayaan antarwilayah.
Baca juga: Transjabodetabek rute Alam Sutera-Blok M resmi diluncurkan
Baca juga: Pramono berencana gratiskan tarif Transjabodetabek
Ia menyebut Jakarta dapat berperan sebagai penggerak awal dengan menyediakan layanan dan subsidi, namun dalam jangka panjang, wilayah-wilayah di Bodetabek juga perlu turut ambil bagian sesuai proporsi manfaat yang diterima masyarakatnya.
“Selayaknya DKI Jakarta membiayai di tahap awal. Namun, melalui masterplan, kita dapat menentukan momen yang tepat ketika beban subsidi mulai bisa dialihkan ke wilayah Bodetabek," kata Yusa Cahya.
Selain itu, MTI juga mendorong revitalisasi Terminal Blok M sebagai Transit Oriented Development (TOD) yang menjadi hub semua layanan Jabodetabek berawal dan berakhir karena sudah dilayani juga oleh MRT Jakarta.
Sebelumnya, Pemprov Jakarta bersama Pemprov Banten telah meresmikan Transjabodetabek yang melayani rute Blok M-Alam Sutera, Kamis (24/4) bertepatan dengan Hari Transportasi Nasional.
Untuk itu, MTI menyatakan akan terus mendorong pemerintah pusat dan daerah di Jabodetabek agar segera merumuskan masterplan transportasi lintas wilayah yang komprehensif, agar setiap langkah pengembangan angkutan umum dapat dilakukan secara berkelanjutan, terintegrasi, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Pramono janji perluas Mikrotrans JakLingko hingga daerah penyangga
Baca juga: Layanan Transjabodetabek sama seperti Transjakarta
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025