Gubernur dan OJK sepakat perkuat kolaborasi dorong ekonomi Jatim

4 hours ago 3

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat sepakat memperkuat kolaborasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Jatim.

"Kolaborasi ini seperti para Avengers melawan Thanos. Mereka menang karena bersatu. Begitu pula tantangan ekonomi global saat ini, bisa kita hadapi jika semua pihak bersinergi,” kata Gubernur Khofifah dalam sesi berbagi pengembangan ekonomi daerah dalam Rapat Koordinasi Kantor OJK Daerah bersama Dewan Komisioner OJK di Kantor OJK Jawa Timur, seperti keterangan diterima di Surabaya, Selasa.

Ia menambahkan semangat kolaboratif telah diterapkan sejak awal kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, di antaranya melalui program Misi Dagang yang mempertemukan pelaku usaha dari berbagai provinsi.

“Perdagangan antar pulau sangat besar perannya. Kami menggagas Misi Dagang agar trader dan buyer dari berbagai daerah bisa saling terhubung,” ujarnya.

Upaya tersebut berdampak positif terhadap perekonomian Jawa Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 5 Mei 2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada kuartal I tahun ini mencapai 5 persen secara tahunan (yoy), mengungguli capaian nasional sebesar 4,87 persen.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengadaan listrik dan gas yang mencatatkan angka 10,40 persen. Sementara struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim didominasi oleh industri pengolahan (31,42 persen), perdagangan (18,70 persen), pertanian (10,22 persen), konstruksi (8,49 persen), serta akomodasi dan makanan-minuman (6,24 persen).

Khofifah juga mengungkapkan bahwa realisasi investasi Jatim dalam enam tahun terakhir terus meningkat. Pada 2024, nilai investasi tercatat sebesar Rp147,3 triliun, naik 1,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Kontribusi investasi Jawa Timur terhadap nasional mencapai 8,6 persen. Ini semua buah dari sinergi lintas sektor,” ucapnya.

Lebih lanjut, Khofifah mengajak seluruh kepala daerah untuk mendukung program strategis nasional, termasuk mewujudkan swasembada pangan sebagaimana menjadi visi Presiden RI Prabowo Subianto.

“Kami sudah berhasil memproduksi 13 ton gula per hektare, jauh di atas rata-rata nasional yang baru 5 ton. Jika bisa direplikasi daerah lain, tahun ini kita berpotensi swasembada gula,” katanya optimistis.

Untuk produksi daging, Jawa Timur tercatat sebagai penghasil sapi potong terbesar nasional dengan angka lima juta ekor. Keunggulan ini turut didukung oleh keberadaan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) milik Kementerian Pertanian yang berlokasi di Jatim.

Baca juga: Inflasi Jatim April 2025 terendah se-Pulau Jawa dan di bawah nasional

Baca juga: Jatim terbitkan SE larangan diskriminasi usia dalam rekrutmen kerja

“Kalau peternak daerah lain belajar ke Jatim, Insya Allah dalam tiga tahun ke depan kita bisa swasembada daging,” tambahnya.

Khofifah juga menyatakan komitmennya mendukung pelaksanaan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang digagas pemerintah pusat. Ia menyebutkan, OJK memiliki peran penting sebagai pendamping bagi koperasi dalam menentukan unit usaha.

“Kami sudah libatkan para kepala desa dan lurah, juga berkoordinasi dengan kementerian terkait dan Dekopinwil. Dengan OJK mendampingi, koperasi bisa membuka usaha LPG 3 kg atau agen pupuk. Ini langkah konkret untuk menggerakkan ekonomi desa,” kata Khofifah.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |