Menteri P2MI resmikan 5 Desa Migran Emas di Gresik

2 months ago 22

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meresmikan lima desa di Kabupaten Gresik sebagai Desa Migran Emas. Kelima desa tersebut adalah Desa Campurejo, Cangaan, Dalegan, Mentaras, dan Ngemboh.

Peresmian dilakukan melalui penandatanganan prasasti langsung oleh Menteri Karding di Aula Wahana Ekspresi Pusponegoro, Gresik, Jawa Timur, Jumat, (11/7).

"Kita harus menjaga mereka agar terlindungi dan memastikan yang ingin berangkat ke luar negeri benar-benar berangkat dengan baik dan aman," kata Karding usai peresmian, sebagaimana keterangan Kementerian P2MI di Jakarta.

Karding mengatakan Gresik merupakan salah satu kabupaten yang memiliki banyak warga yang bekerja di luar negeri. Oleh karena itu, penguatan pelindungan dari tingkat desa menjadi krusial.

Pembentukan Desa Migran Emas, menurut Karding, merupakan langkah strategis untuk memperbaiki ekosistem migrasi tenaga kerja dari desa, sekaligus mencegah praktik migrasi non-prosedural atau ilegal.

"Pelindungan yang kita lakukan adalah dengan semaksimal mungkin mengkonsolidasikan semua potensi agar orang yang berangkat secara non-prosedural bisa kita kurangi. Itu hanya bisa dilakukan dengan memperbaiki ekosistem di desa-desa," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Karding juga mendorong Pemerintah Kabupaten Gresik untuk mengembangkan program kelas migran di sekolah kejuruan maupun universitas.

"Semua orang yang berangkat wajib memiliki keterampilan, pengetahuan bahasa yang cukup, dan mental yang baik agar tidak menjadi masalah di negeri orang," katanya.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan komitmen daerahnya untuk memperkuat pelindungan terhadap pekerja migran. Dia mengatakan bahwa meski Gresik bukan kantong pekerja migran terbesar di Jawa Timur, namun daerah itu memiliki budaya merantau yang cukup kuat.

"Kami sudah memiliki Perda Nomor 7 Tahun 2022 dan Perbup Nomor 71 Tahun 2024 tentang pelindungan pekerja migran. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah agar pekerja migran dari Gresik tidak tereksploitasi dan hak-haknya bisa terlindungi," kata Fandi.

Dia juga menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bersaing sebelum berangkat ke luar negeri, termasuk melalui pelatihan bahasa, keterampilan, dan mental.

"Banyak peluang pekerjaan di luar negeri, tidak hanya sebagai pekerja kasar. Harapan kami, para pekerja migran Gresik punya talenta, skill, dan kemampuan sehingga bisa meraih pekerjaan yang hebat di luar negeri," demikian katanya.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |