Menteri P2MI beri saran bagi pelajar SMK di Labuhan Bajo jadi PMI

1 month ago 13
Bekerja di luar negeri dapat menjadi pilihan bagi para pelajar, karena terdapat banyak peluang seperti mendapatkan upah yang tinggi

Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding memberikan sejumlah saran bagi para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) di Labuan Bajo jika berminat menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) harus secara prosedural guna menjamin keselamatan di luar negeri.

"Kenapa pekerja migran banyak mengalami kekerasan, karena mereka berangkat tidak ikut aturan atau non prosedural, kalau dia ikut aturan pasti tidak terjadi kekerasan, karena terdata oleh negara," katanya di Labuan Bajo, Kamis.

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menyampaikan hal tersebut saat memberikan kuliah umum bertajuk Migran Kompeten-Migrasi Aman Dari Vokasi Untuk Dunia bagi ratusan siswa SMKN 1 Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menambahkan PMI yang berangkat dengan prosedur resmi akan mendapatkan perlindungan secara menyeluruh termasuk pemenuhan hak ketenagakerjaan.

Baca juga: Menteri P2MI dorong sekolah di Labuan Bajo buka Program Kelas Migran

Lebih lanjut, ia juga berpesan agar para pelajar yang berminat untuk bekerja ke luar negeri agar meningkatkan kemampuan di bidang jasa atau pekerjaan yang akan ditekuni serta kemampuan bahasa asing.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga sikap, mental dan etika saat bekerja di negara tujuan.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding saat berswafoto bersama bersama para pelajar usai memberikan kuliah umum bertajuk Migran Kompeten-Migrasi Aman Dari Vokasi Untuk Dunia bagi ratusan siswa SMKN 1 Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (7/8/2025). ANTARA/Gecio Viana

"Kita harus memahami budaya negara tujuan, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, jangan coba-coba pergi ke negara orang tidak tahu negara orang ini kayak apa, kita harus tahu betul budayanya," katanya.

Ia juga menjelaskan bekerja di luar negeri dapat menjadi pilihan bagi para pelajar, karena terdapat banyak peluang seperti mendapatkan upah yang tinggi.

Baca juga: Menteri P2MI siapkan pos pelayanan PMI di setiap kabupatan di NTT

Ia mencontohkan upah bagi perawat di Jepang mencapai Rp25 juta, sedangkan di Amerika dan Kanada berkisar Rp50 juta hingga Rp100 juta per bulan. Peluang kerja lainnya juga terdapat di sektor perikanan, jasa pelayanan dan sektor industri.

"Saya ingin menceritakan peluang kerja di luar negeri, di luar negeri sekarang ini istilahnya lagi penduduknya menua, di Jepang rata-rata umur orang tua 97-100 tahun ke atas, sementara anak-anak mudanya tidak mempunyai anak, sehingga Jepang tidak punya angkatan kerja produktif, dalam enam tahun mereka kekurangan angkatan kerjanya 900 ribu," jelasnya.

Selain upah yang tinggi, lanjut dia, keuntungan bekerja ke luar negeri lainnya bagi PMI adalah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru, serta meningkatkan sikap dan mental.

Baca juga: Kementerian P2MI dan Pemprov sepakat lindungi PMI NTT di luar negeri

"Keuntungan lainnya kita tambah teman internasional, jadi saat kembali ke sini, misalkan kerja di Jepang di bagian hotel, saat kerja di sini misalnya menjadi manajer hotel melalui jaringan di sana akan bantu pemasaran, karena ada teman internasional, jaringan internasional penting saat ini," katanya.

Menteri P2MI juga menjelaskan, PMI yang berangkat secara prosedural dan bekerja dengan profesional akan menjadi agen untuk mempromosikan citra Indonesia, keindahan alam, budaya dan keanekaragaman Indonesia.

"Kita bantu Indonesia di luar negeri dan bekerja dengan profesional, melayani dengan baik karena image orang Indonesia adalah ulet, sopan, ramah, jujur dan pekerja keras, ini sangat membantu," katanya.

Baca juga: Menteri P2MI ajak masyarakat Morut siapkan diri bekerja di luar negeri

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |