Yerusalem (ANTARA) - Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer dikabarkan menghadapi tekanan dari pemerintah AS selama kunjungannya di Washington pada Senin (1/7) untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan di Jalur Gaza.
The Times of Israel mengutip sejumlah sumber yang mengatakan bahwa perbedaan besar dalam perundingan gencatan senjata adalah tuntutan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, untuk mengakhiri perang secara permanen.
Di sisi lain, Israel hanya ingin menghentikan pertempuran untuk sementara dengan opsi melanjutkan serangan di kemudian hari.
Hamas juga menuntut agar sistem distribusi bantuan kemanusiaan kembali menggunakan mekanisme lama atau dibentuk sistem baru sebagai pengganti Gaza Humanitarian Foundation (GHF) — mekanisme yang saat ini dikelola oleh swasta dengan dukungan Israel dan AS.
Menurut harian itu, Israel menilai GHF penting untuk mencegah penyalahgunaan bantuan oleh Hamas.
Namun, sistem tersebut memaksa warga Gaza berjalan jauh untuk mendapatkan makanan dan melintasi garis militer Israel, sehingga sering menjadi sasaran tembak yang mematikan.
Surat kabar Israel lainnya, Haaretz, mengutip para pejabat Gedung Putih yang mengatakan bahwa tim Presiden AS Donald Trump akan mendesak Dermer agar menyepakati penghentian serangan di Gaza dan mengupayakan pemulangan tawanan Israel yang masih disandera Hamas.
Disebutkan pula, para pejabat AS itu akan menyampaikan kepada Dermer bahwa misi "menumpas Hamas" harus ditunda dan bukan menjadi prioritas saat ini.
Sementara itu, harian Yedioth Ahronoth melaporkan pernyataan terbaru dari pemimpin Israel Benjamin Netanyahu bahwa penyelamatan sandera kini menjadi prioritas utama.
Saluran TV Channel 12 melaporkan bahwa militer Israel telah meminta pemerintah memutuskan langkah selanjutnya dalam perang, apakah melanjutkan operasi penuh di Gaza atau menyepakati pertukaran tawanan. Tentara Israel, menurut laporan itu, lebih memilih opsi kedua.
Kunjungan Dermer disebut-sebut menjadi bagian dari persiapan kunjungan Netanyahu ke Washington dalam dua pekan ke depan. AS dikabarkan ingin kesepakatan dicapai sebelum kunjungan itu.
Channel 13 menambahkan militer Israel telah memberi tahu pemerintah bahwa hampir tidak ada lagi target penting di Gaza yang bisa diserang tanpa membahayakan nyawa para sandera setelah hampir 19 bulan melancarkan operasi darat.
Trump, yang mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran pada 23 Juni setelah 12 hari perang, membagikan pesan singkat: "Buat kesepakatan di Gaza, pulangkan para sandera" — yang ditafsirkan sebagai pesan langsung kepada Netanyahu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump: Gencatan senjata Gaza akan disepakati pekan depan
Baca juga: Tim Trump ingatkan, AS tinggalkan Israel jika perang terus berlanjut
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.