Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono membeberkan sejumlah aksi konkret yang telah Indonesia lakukan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina di hadapan delegasi Konferensi Kerja Sama Negara-Negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD).
Dalam agenda Pertemuan Tingkat Menteri ke-4 CEAPAD tersebut, Menlu menegaskan bahwa tujuan utama perjuangan RI bagi Palestina senantiasa tak berubah, yaitu untuk memperluas pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat serta mendorong gencatan senjata dan memperkuat perjuangan diplomasi.
“Dalam aspek kemanusiaan, Indonesia telah berkontribusi sebesar 2 miliar dolar AS bagi Komite Palang Merah Internasional (ICRC) yang menjalankan tugas di Gaza,” kata Sugiono di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat.
Baca juga: Konferensi CEAPAD sepakat terus bekerja untuk perbaiki situasi Gaza
Menurut keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Indonesia berkomitmen membantu Palestina mengembangkan sektor agrikulturnya dengan melatih hingga 20 pelajar Palestina dalam program pengembangan pertanian alpukat.
Program yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan Jepang itu bertujuan meningkatkan kapasitas pertanian Palestina, mendukung pengembangan kehidupan pedesaan, dan meningkatkan potensi ekspor negara itu, kata Sugiono.
Indonesia juga bekerja sama dengan Kementerian Pertanian Palestina dalam inisiatif sumbangan hingga 10 ribu ton beras untuk negara tersebut, ucap dia.
Sementara dalam sektor pengembangan kapasitas, Indonesia berkomitmen menyediakan beasiswa bagi 6 dokter Palestina untuk menempuh pendidikan spesialis bedah plastik di Indonesia, tutur Menlu RI.
Baca juga: Pakar: Negara Muslim harus terlibat resolusi damai Palestina-Israel
“Kami juga memastikan keberlanjutan program beasiswa bagi 40 siswa Palestina untuk belajar di Universitas Pertahanan Jakarta,” ucap dia, menambahkan.
Lebih lanjut, Sugiono mendorong CEAPAD untuk terus menguatkan kolaborasi demi mewujudkan ketahanan jangka panjang bangsa Palestina di berbagai sektor dari pendidikan hingga reformasi institusional.
Ia menegaskan bahwa CEAPAD harus berperan lebih dari sekadar mitra pembangunan bagi Palestina, namun juga harus menjadi suara bagi mewujudkan kesadaran dan dukungan untuk hak-hak bangsa Palestina.
“CEAPAD adalah wahana solidaritas, kemitraan, dan kerja sama berbasis tujuan, serta wahana yang menyatukan inovasi Asia Timur dengan aspirasi Palestina mencapai kedaulatan, martabat, dan perdamaian yang pantas bagi mereka,” tutur Sugiono.
Anggota CEAPAD terdiri dari Palestina, Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam.
Baca juga: Malaysia sepakat memimpin CEAPAD bersama Jepang
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.