Menlu RI: Jadikan ketahanan pangan fokus kerja sama ASEAN Plus Three

2 months ago 18

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menegaskan bahwa ketahanan pangan harus menjadi fokus kerja sama ASEAN Plus Three (APT) di tengah meningkatnya ancaman pangan dan krisis global.

Menlu menyoroti laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dan Program Pangan Dunia PBB (WFP) terkait titik rawan kelaparan yang memperingatkan akan memburuknya kondisi ketidakamanan pangan di tingkat kawasan.

“Untuk itu, Indonesia sepakat meningkatkan Cadangan Beras Darurat APT sebagai platform strategis lebih dari sekadar distribusi darurat, namun juga mencakup pertanian berkelanjutan dan koordinasi rantai pasok yang lebih baik,” kata Sugiono dalam Pertemuan Tingkat Menteri APT di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (10/7).

Sebagaimana pernyataan tertulis Kemlu RI di Jakarta, Jumat, ia menyatakan bahwa kondisi pangan di kawasan tetap rentan akibat kesenjangan struktural, permasalahan dalam rantai pasok, dan disrupsi akibat perubahan iklim.

Kenaikan harga pangan dan inflasi yang menggerus daya beli juga membuat keluarga dalam kondisi finansial rentan semakin sulit mendapatkan pangan yang cukup lagi bergizi, kata dia.

Selain melalui Cadangan Beras Darurat APT, Sugiono menyatakan bahwa Indonesia terus mendorong penguatan Sistem Informasi Keamanan Pangan ASEAN (AFSIS) dan kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta untuk memperhebat ketahanan pangan.

Dengan peran besar APT dalam membantu kawasan bertahan dari dampak krisis ekonomi 1997 dan 2008, ia meyakini bahwa peran APT tetap bisa diandalkan di tengah krisis pangan kali ini.

“Solidaritas dan kerja sama antara kita memainkan peran yang penting dalam menjaga ketahanan ekonomi kawasan,” ucap Menlu RI.

Lebih lanjut, Sugiono menyerukan supaya APT tetap menjadi “jangkar bagi perdamaian dan stabilitas” yang harus dibina dan diperjuangkan bersama oleh pihak yang paling berkepentingan di kawasan.

“Di tengah dunia yang semakin tidak pasti, kita harus memastikan jangkar kita ini jadi semakin kuat dalam mengatasi tantangan global. Kawasan kita tak bisa diabaikan,” kata dia.

Dengan demikian, Sugiono menyatakan bahwa Indonesia menyambut negara-negara anggota “Plus Three” ASEAN yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan, yang terus mendukung mekanisme ASEAN dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Baca juga: Menlu China soroti kerja sama menguntungkan antara China dan ASEAN

Baca juga: Menlu RI dorong Kemitraan Ekonomi Inovatif ASEAN-Korea Selatan

Baca juga: Menlu RI serukan inovasi sebagai jantung kemitraan ASEAN-Jepang

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |