Menlu Mesir bahas isu nuklir Iran dengan Menlu Iran dan Kepala IAEA

2 months ago 29

Kairo (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Badr Abdelatty pada Senin (30/6) mengadakan pembicaraan via telepon dengan Menlu Iran Seyed Abbas Araghchi dan Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi, membahas penyelesaian isu nuklir Iran.

Dalam pembicaraan via telepon dengan Araghchi, Abdelatty menekankan pentingnya segera melanjutkan kembali negosiasi terkait program nuklir Iran, yang dipandangnya sebagai jalan terbaik untuk membangun kepercayaan dan meredakan ketegangan.

Abdelatty juga menekankan perlunya menegakkan keamanan dan stabilitas regional melalui solusi diplomatik dan negosiasi, kata Kementerian Luar Negeri Mesir dalam pernyataannya.

Dalam pembicaraan dengan Grossi, Abdelatty menyatakan dukungan penuh Mesir untuk peran penting yang dijalankan IAEA dalam kerangka kerja verifikasi di bawah Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (Nuclear Non-Proliferation Treaty/NPT), papar Kementerian Luar Negeri Mesir.

Diplomat tertinggi Mesir itu juga mengatakan bahwa Mesir sangat memandang penting upaya untuk menjaga kredibilitas perjanjian tersebut sebagai landasan bagi kerangka kerja nonproliferasi global serta berharap dapat terus melanjutkan koordinasi dan kerja sama dengan IAEA.

Dia juga menekankan pentingnya mengonsolidasikan gencatan senjata antara Iran dan Israel serta memprioritaskan solusi diplomatik dalam menangani isu nuklir Iran.

Sementara itu, Grossi memuji peran Mesir dalam mendukung perdamaian dan stabilitas regional.

Sebelumnya, Israel melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran pada 13 Juni yang menargetkan lokasi-lokasi nuklir dan militer di seluruh Iran, menewaskan sejumlah komandan senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil, serta melukai banyak orang lainnya. Iran membalas dengan meluncurkan beberapa gelombang serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.

Gencatan senjata antara kedua negara tercapai pada 24 Juni, mengakhiri pertempuran yang berlangsung selama 12 hari.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |