Tokyo (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya di Tokyo, Jumat (14/2), mengatakan hubungan negaranya dengan Rusia berada dalam situasi sulit namun Tokyo akan mengembangkan hubungan dengan Moskow berdasarkan kepentingan nasional kendati diperlukan saling pengertian kedua negara.
Seorang jurnalis yang bertanya kepada Iwaya tentang prospek perubahan dalam hubungan Jepang-Rusia menyoroti bahwa Jepang, di bawah kepemimpinan mantan Perdana Menteri Fumio Kishida dan Perdana Menteri saat ini Shigeru Ishiba, telah mengikuti kebijakan mantan Presiden AS Joe Biden.
Kebijakan tersebut meliputi upaya melemahkan Rusia, membantu Ukraina, dan menerapkan sanksi terhadap Moskow.
Wartawan itu juga mencatat bahwa hubungan Washington dan Moskow mungkin akan mengalami perubahan besar, dan mempertanyakan apakah Tokyo siap mengubah posisinya dan memperbaiki hubungannya dengan Moskow.
"Jika berbicara tentang hubungan Jepang-Rusia, di satu sisi, terdapat banyak isu antara kedua negara, dan hubungan Jepang-Rusia saat ini berada dalam kondisi sulit," kata Iwaya.
"Namun, di sisi lain, kami tetap berpegang pada prinsip bahwa Rusia adalah negara tetangga, dan saling pengertian sangat diperlukan. Kami akan terus membangun hubungan dengan Rusia berdasarkan kebijakan luar negeri yang sejalan dengan kepentingan nasional Jepang," ujar Iwaya menambahkan.
Rabu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump mengadakan percakapan telepon, di mana mereka sepakat untuk segera memulai pembicaraan guna menyelesaikan konflik di Ukraina.
Trump mengatakan dia dengan Putin telah membahas perihal perlunya mengakhiri permusuhan dan kemudian menginformasikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengenai percakapan tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Rusia-China gelar latihan gabungan di Laut Jepang
Baca juga: Rusia protes keras latihan militer AS dan Jepang dekat perbatasannya
Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
