Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menginstruksikan evaluasi regulasi agar lebih ramah investasi sebagai respons atas dinamika global terkait kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat.
Dikutip dari rilis pers Kementerian, Kamis, dia menegaskan pentingnya komunikasi publik yang efektif dan kebijakan regulasi yang adaptif.
“Kita tidak bisa pasif menghadapi tekanan global. Saya sudah instruksikan evaluasi regulasi agar lebih ramah investasi dan responsif terhadap zaman,” kata Meutya saat memimpin apel pagi dan halalbihalal di Lapangan Anantakupa, Kantor Pusat Komdigi, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Harapan menteri hingga wamen rayakan Idul Fitri 1446 H
Dalam sambutannya, Meutya juga menekankan kepada para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kementerian Komdigi untuk kembali bekerja dengan cepat dan semangat usai libur Idul Fitri 1446 H dan Hari Raya Nyepi.
Meutya mengingatkan pentingnya menjaga ritme kerja dan meningkatkan pelayanan publik pascalibur panjang.
“Bulan Syawal adalah momentum menyegarkan semangat kolaborasi dan produktivitas. Kita perlu buang energi negatif dan mengisi hari-hari ke depan dengan kekompakan tim,” lanjutnya.
Baca juga: Menkomdigi pantau layanan telekomunikasi di Stasiun Gambir
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada tim teknis Kementerian Komdigi yang tetap siaga selama masa libur nasional. Dia mengatakan berkat kerja mereka, konektivitas digital nasional tetap stabil dan minim gangguan, termasuk saat puncak arus mudik Lebaran.
“Stabilnya jaringan selama mudik bukan hal kebetulan. Ini kerja keras tim yang siaga siang malam,” ucap dia.
Pada kesempatan itu, Menkomdigi juga mengingatkan kembali peran ASN dalam mendukung implementasi Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS).
Baca juga: Menkomdigi: Pemudik terbantu diskon tarif telekomunikasi 50 persen
“Sebagai bagian dari keluarga digital Indonesia, mari kita mulai dari lingkungan kita sendiri seperti keluarga dan tetangga untuk melindungi anak-anak dari bahaya ruang siber,” ujarnya.
Acara ditutup dengan ajakan kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan agenda transformasi digital nasional berbasis inklusivitas, efisiensi, dan ketahanan.
Baca juga: Menkomdigi: PP Tunas atur sanksi buat platform, bukan orang tua-anak
Baca juga: Menkomdigi: PP Tunas larang platform digital jadikan anak komoditas
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025