Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengapresiasi peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mewujudkan ketahanan pangan.
"Dari petani sampai pemerintah, kita jalan beriringan menuju kedaulatan pangan nasional. Apresiasi sigapnya Polri dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia," katanya saat menghadiri panen raya jagung serentak kuartal III di Desa Sabahlioh, OKU Timur, Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto.
"Sekali lagi, terima kasih kepada Kapolri, Ibu Titiek Soeharto, dan semua pihak yang selalu hadir mendampingi petani," kata Zulhas dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Disampaikan dia, sesuai Pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/9/2025), selain beras, jagung adalah komoditas strategis menuju kedaulatan pangan.
"Ditegaskan Presiden Prabowo dalam Sidang Umum PBB, selain beras, jagung adalah kunci agar Indonesia jadi lumbung pangan dunia. Produksi jagung yang melimpah berarti petani sejahtera dan stok nasional aman," ujar Zulhas.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Pangan Zulhas beserta pejabat lainnya melepas lima truk berisi 10 ton jagung, yang dikirim ke gudang Bulog untuk Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
Pemerintah juga menyalurkan 300 paket bakti sosial, 15 mesin pipil, meluncurkan lima pengering jagung, serta memulai pembangunan 21 unit pengering baru.
Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak untuk bergotong royong agar mewujudkan ketahanan pangan.
Baca juga: Zulhas: Merauke akan jadi motor kemandirian pangan dan energi nasional
Baca juga: Prabowo minta percepatan seluruh program tanpa hambatan aturan
Baca juga: Menko Zulhas berpesan kepada santri agar ingat petani dan nelayan
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.