Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi memastikan pemilihan ketua umum periode 2025-2030 dalam Muktamar ke-10 akan dilakukan melalui mekanisme 676 suara sah milik para peserta muktamar dari 1384.
Arwani menjelaskan jumlah suara itu berasal dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Dewan Pimpinan Pusat (DPP), serta badan otonom partai, dengan masing-masing satu suara.
“Yang dari 670-an suara itu nanti mau milih siapa, tentu yang mayoritas yang menang,” kata Arwani di acara Muktamar ke-10 PPP di Jakarta, Sabtu (27/9).
Ia menegaskan proses pemilihan akan dipimpin oleh steering committee (SC) sejak sidang paripurna pertama hingga akhir muktamar.
Agenda muktamar diawali pembukaan, dilanjutkan pembahasan jadwal, tata tertib, laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2020-2025, hingga tahap pemilihan.
Menurut Arwani, muktamar bukan semata forum memilih ketua umum, melainkan permusyawaratan tertinggi untuk menentukan arah partai lima tahun ke depan.
Forum itu juga membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), rekomendasi kebijakan, dan keputusan strategis lainnya.
“Muktamar ini bukan hanya soal kepengurusan baru, tetapi juga diharapkan banyak membahas perbaikan-perbaikan dan pembaruan di PPP,” ujarnya.
Terkait kandidat ketua umum, ia menyebutkan hingga kini mekanisme forum yang akan menentukan nama resmi.
Baca juga: Agus Suparmanto deklarasi maju jadi calon ketua umum PPP
Baca juga: PPP Jabar: Agus Suparmanto non partai dan akan segera jadi kader PPP
Namun, sudah muncul sejumlah nama di media seperti Mohamad Mardiono, Agus Suparmanto, dan Husnan Bey Fananie.
“Apakah tiga nama itu akan benar-benar menjadi kandidat, nanti kita lihat di forum muktamar. Apapun hasilnya, kita kembalikan kepada muktamirin,” katanya.
Arwani menambahkan, mekanisme pemilihan ketua umum akan ditentukan penuh oleh para muktamirin.
Ia menegaskan tidak ada intervensi kelembagaan dari DPP terhadap pilihan DPW maupun DPC, meski kader diperbolehkan secara pribadi mendukung kandidat tertentu.
“Kalau teman-teman DPP tentu bebas, mau jadi tim sukses juga bebas. Yang penting semuanya harus jadi tim sukses PPP,” katanya menegaskan.
Ia berharap forum muktamar dapat menjunjung tinggi prinsip musyawarah serta mengedepankan persatuan partai.
“Semoga forum ini benar-benar mengedepankan musyawarah untuk membesarkan PPP,” kata Arwani.
Muktamar ke-10 PPP dibuka sore ini dengan tema "Transformasi PPP Untuk Indonesia" dihadiri jajaran pengurus DPW, utusan dari DPC, dan pengurus DPP, dan berlangsung hingga 29 September.
Pewarta: Aria Ananda
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.