Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia memberikan penawaran kedua atau second best offer, salah satunya investasi di sektor mineral kritis atau critical mineral bersama dengan Danantara Indonesia.
"Indonesia juga menawarkan ke Amerika critical mineral untuk Amerika bersama Danantara untuk melakukan investasi di dalam ekosistem critical mineral," ujar Airlangga di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, mineral kritis yang ditawarkan antara lain tembaga, nikel, dan kebutuhan untuk ekosistem industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV), peralatan militer, serta industri elektronik.
Baca juga: Pemerintah tetapkan 10 komoditas yang mendapat relaksasi impor
Lebih lanjut, investasi yang ditawarkan kepada Amerika Serikat merupakan brownfield atau proyek yang sudah berjalan, contohnya seperti PT Freeport.
Airlangga mengatakan, tawaran di sektor mineral kritis cukup menarik bagi Amerika Serikat. Namun demikian, ia tidak bisa mengungkap lebih detail lantaran masih dibahas secara tertutup, terkait dengan perjanjian non-disclosure.
"EV ecosystem itu terkait dengan nikel dan yang lain, dan ini sudah. Bagi Amerika ini cukup menarik, tawaran Indonesia ini cukup menarik," imbuhnya.
Baca juga: Menko Airlangga: Deregulasi impor tak pengaruhi penerimaan negara
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah menyampaikan penawaran kedua terbaik atau "second best offer" dalam upaya negosiasi tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Menjelang batas akhir negosiasi yang jatuh pada 8 Juli mendatang, Airlangga mengatakan bahwa permintaan yang diajukan Pemerintah AS, baik berupa tarif maupun hambatan dagang, telah disepakati oleh Pemerintah Indonesia.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.