Jakarta (ANTARA) - Bali sedang menghadapi ujian berat. Dalam beberapa hari terakhir, banjir melanda sejumlah wilayah di Pulau Dewata, memaksa banyak keluarga meninggalkan rumah mereka, menghentikan aktivitas sehari-hari, dan memaksa sebagian warga mencari tempat perlindungan.
Di tengah duka ini, satu hal yang paling dibutuhkan adalah kebersamaan. Bencana tidak pernah memilih waktu dan tempat, dan setiap kali musibah datang, solidaritas menjadi kekuatan yang membuat mereka yang mengalami kesusahan mampu bertahan.
Sejumlah komunitas dan organisasi kemanusiaan, termasuk jaringan Rampai Nusantara di Bali, bergerak cepat membantu warga terdampak.
Dari mereka yang bergandengan tangan bersama pemerintah, bantuan darurat sedang disiapkan dan disalurkan ke berbagai titik yang terdampak paling parah.
Obat-obatan, pakaian, dan kebutuhan dasar menjadi prioritas utama, dengan perhatian khusus bagi kelompok rentan, terutama bayi dan lansia.
Mereka pun mengoordinasikan penggalangan bantuan untuk segera disalurkan ke titik-titik terdampak. Fokus utamanya saat ini adalah pada kelompok rentan, terutama anak-anak dan orang tua.
Langkah ini sejalan dengan semangat gotong royong yang sudah lama menjadi bagian dari identitas bangsa.
Instruksi untuk bergerak membantu datang dari yang menekankan bahwa saat bencana melanda, keberadaan organisasi sosial bukan sekadar memberikan pernyataan, melainkan hadir dan bertindak nyata.
Arahan tersebut diterjemahkan ke dalam aksi di lapangan untuk menyiapkan posko bantuan, menggerakkan relawan, dan memastikan bantuan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Namun, apa yang dilakukan berbagai komunitas kemanusiaan bersama pemerintah setempat baru sebatas langkah awal. Situasi di lapangan menunjukkan bahwa kebutuhan jauh melampaui ketersediaan bantuan.
Gotong royong
Inilah saatnya masyarakat luas mengambil peran, sekecil apa pun kontribusinya. Satu kotak susu untuk bayi, sepasang pakaian kering, selembar selimut, atau bahkan doa dan dukungan moral, semuanya dapat memberi harapan baru bagi korban.
Tidak ada bantuan yang terlalu kecil, karena setiap kepedulian membawa dampak nyata bagi mereka yang sedang berjuang bertahan.
Bencana seperti ini juga menjadi pengingat penting tentang nilai gotong royong yang selama ini menjadi fondasi kehidupan sosial di Indonesia.
Baca juga: Menteri PU gerak cepat buka akses jalan nasional terdampak banjir Bali
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.