Mengenal laron: Serangga yang muncul di musim hujan

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Saat musim hujan tiba, tak sedikit orang dibuat resah dengan kehadiran hewan kecil bersayap yang beterbangan mengerubungi cahaya lampu, hewan ini bernama laron.

Merupakan serangga musiman yang sering dianggap pengganggu, namun ternyata menyimpan banyak fakta menarik. Meski terlihat sepele, laron memiliki peran penting dalam ekosistem dan menjadi bagian dari siklus hidup rayap yang unik.

Lalu, sebenarnya apa itu laron? Dari mana mereka berasal, dan mengapa hanya muncul di waktu tertentu? Untuk memahami lebih jauh tentang hewan laron, berikut penjelasan lengkapnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Baca juga: BMKG: Hujan lebat bisa terjadi tiba-tiba di Pulau Jawa dalam sepekan

Mengenal hewan laron

Laron merupakan bentuk dewasa dari rayap yang sudah memiliki sayap, dan sering kali muncul saat musim hujan tiba. Serangga ini dikenal juga sebagai “rayap bersayap” karena kemampuannya terbang hanya terjadi pada fase tertentu dalam siklus hidupnya.

Kemunculan laron biasanya terjadi secara berkelompok setelah hujan pertama turun, sebuah fenomena yang dikenal dengan istilah “nuzul laron”. Dalam momen ini, ribuan laron keluar dari sarangnya dengan tujuan mencari pasangan.

Mengutip dari Grid.id, laron termasuk serangga dengan usia yang relatif singkat. Setelah proses kawin selesai, laron jantan akan mati, sementara betina akan melepaskan sayapnya dan mulai mencari lokasi baru untuk membangun koloni.

Dalam ekosistem, laron memiliki peran penting karena membantu menguraikan kayu dan material organik lain yang dikonsumsi oleh larva rayap. Mereka juga menjadi bagian dari rantai makanan, dikonsumsi oleh hewan seperti kelelawar dan burung.

Di sejumlah daerah, laron yang baru keluar dari sarang bahkan dikumpulkan dan dikonsumsi. Laron yang dimasak dikenal kaya akan protein dan dianggap sebagai sumber makanan bergizi tinggi yang lezat menurut sebagian budaya.

Seperti halnya banyak serangga lain, laron sangat tertarik pada cahaya. Tak heran jika mereka kerap terlihat bergerombol di sekitar lampu saat malam tiba. Meskipun daya penglihatan mereka lemah, laron dan koloni rayap dikenal memiliki sistem komunikasi yang canggih, yaitu melalui feromon.

Saat musim kawin, laron akan terbang beramai-ramai untuk mencari pasangan, menciptakan pemandangan dramatis yang bisa mengganggu aktivitas manusia. Walau sering dianggap menyusahkan, keberadaan laron nyatanya memberikan kontribusi penting dalam keseimbangan lingkungan.

Baca juga: Ribuan laron ganggu kelancaran arus balik di ruas Buntu-Sokaraja

Kumpulan fakta menarik tentang laron

Sebagian besar orang hanya mengetahui bahwa laron gemar mengerubungi lampu dan mudah kehilangan sayapnya, sehingga kerap mengotori lantai. Padahal, ada banyak hal menarik lainnya yang belum banyak diketahui tentang serangga ini.

Berikut beberapa fakta menarik mengenai laron, diadaptasi dari buku Asyiknya Mengenal Hewan karya Fenita Agustina (2023:203):

1. Kemunculan laron biasanya terjadi di masa awal atau sepanjang musim hujan.

2. Serangga ini dikenal tertarik pada cahaya lampu di malam hari.

3. Sebelum tumbuh sayap, laron masih berupa rayap muda. Maka dari itu, keberadaan rayap biasanya menjadi tanda bahwa akan ada laron.

4. Laron merupakan bentuk dewasa dari rayap yang siap untuk bereproduksi.

5. Mereka hidup secara berkelompok sejak masih muda hingga siap terbang.

6. Laron keluar dari sarangnya karena kondisi sarang yang menjadi lembap akibat hujan.

7. Mereka mendekati cahaya lampu untuk mencari kehangatan.

8. Selain untuk menghangatkan tubuh, cahaya juga dimanfaatkan sebagai sarana mencari pasangan kawin.

9. Setelah mendapatkan pasangan, sayap-sayap mereka akan lepas, lalu mereka akan berjalan berdampingan untuk menemukan tempat membuat sarang baru.

10. Di sarang yang biasanya berada di dalam tanah, laron betina bisa bertelur dalam jumlah luar biasa, bahkan hingga 30.000 butir per hari.

11. Jumlah telur yang melimpah tersebut memungkinkan pasangan laron untuk mendirikan koloni baru dan menjadi raja serta ratu.

12. Setelah menjadi ratu, tugas utama betina hanyalah bertelur seumur hidupnya.

13. Laron yang tidak berhasil menemukan pasangan akan mati saat menjelang pagi.

14. Laron yang gagal kawin juga menjadi santapan bagi predator alami mereka, seperti cicak, burung, atau kadal.

15. Tubuh laron, tanpa sayap, bisa diolah menjadi makanan. Biasanya dicampur dengan tepung, kemiri, bawang putih, dan garam lalu digoreng menjadi peyek yang gurih dan renyah.

Baca juga: Yogyakarta manfaatkan Laron Sarungan edukasi pengolahan sampah organik

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |