Jakarta (ANTARA) - Jakarta tidak pernah tidur. Mobilitas warga di Kota Metropolitan ini cukup tinggi dan nyaris tidak pernah berhenti.
Transportasi umum di Jakarta selalu berkembang mengikuti zaman, mulai dari trem hingga transportasi canggih dengan smart mobility seperti Light Rail Transit (LRT).
Untuk memperingati Hari Perhubungan Nasional 2025, ANTARA menelusuri kembali perjalanan perkembangan transportasi umum di Jakarta dari masa ke masa.
Trem

Pada 1869, trem kuda menjadi transportasi yang digunakan oleh masyarakat Batavia pada saat itu. Kendaraan ini mampu mengangkut hingga 40 penumpang dalam sekali perjalanan.
Lantas, pada 1881, trem kuda digantikan dengan trem uap yang beroperasi melalui Pasar Ikan hingga Jatinegara. Kemudian, jalur trem ini bercabang di Harmoni dan salah satunya mengarah ke Tanah Abang.
Sekitar 20 tahun kemudian, trem listrik muncul dan terus digunakan sebagai transportasi kota selama 27 tahun sampai akhirnya digantikan oleh bus yang tidak perlu menggunakan rel.
Oplet

Oplet mulai beroperasi sebagai transportasi umum pada 1930 dengan menggunakan mobil sedan buatan Inggris yang dimodifikasi. Selain itu, beberapa merek lain seperti Jeep dan Ford juga pernah digunakan menjadi oplet.
Transportasi yang mampu memuat 10 penumpang ini awalnya hanya beroperasi di Jakarta Timur, namun kemudian meluas ke daerah lain dengan izin trayek resmi.
Becak

Pada 1950-an becak menjadi salah satu transportasi andalan kota Jakarta. Berdasarkan buku Jakarta: A History karya Sejarawan Abeyasekere, pada 1970 terdapat 92.650 kendaraan beroda tiga ini yang terdaftar di Jakarta.
Pada umumnya, becak dapat ditumpangi oleh dua orang penumpang dengan satu pengemudi yang mengayuh sepeda di belakang.
Bemo

Bemo atau becak motor hadir di Jakarta pada 1962 sebagai pengganti becak, karena dinilai lebih efisien dan dapat mengangkut lebih banyak penumpang,
Helicak
Helicak (helikopter dan becak) angkutan umum yg pernah eksis tahun 1971-1987.
Angkutan umum yg berbasis Vespa Lambretta GP 150 dan Vespa SX 150 ini pertama kali diluncurkan pada 24 Maret 1971 pada saat masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
???? By Arsip PT ITALINDO pic.twitter.com/GrwnnG0wy6
Helicak pertama kali beroperasi pada 1971, saat masa Gubernur Ali Sadikin.
Nama 'helicak' merupakan gabungan dari kata 'helikopter' dan 'becak', sebab desainnya yang menyerupai perpaduan kedua kendaraan tersebut
Berbeda dengan becak, helicak digerakkan oleh tenaga mesin dan dilengkapi kabin berbahan kerangka besi serta serat kaca, yang dapat memuat dua penumpang dewasa.
Bajaj

Pada tahun 1975, bajaj—kendaraan beroda tiga—resmi ditetapkan sebagai angkutan umum jenis IV di Jakarta, bersama dengan helicak, minicar, dan mebea.
Saat ini, dari angkutan umum jenis IV lainnya, bajaj merupakan satu-satunya moda transportasi yang masih bertahan, karena dianggap lebih unggul dari sisi ekonomi.
Bus Tingkat

Pada 1981-an, bus dengan dua lantai hadir sebagai angkutan umum yang mampu menampung penumpang dua kali lipat lebih banyak.
Namun, bus tingkat dinilai kurang stabil karena memiliki titik berat yang tinggi, sehingga hanya cocok digunakan di jalan yang datar. Selain itu, angkutan ini juga dianggap kurang ramah infrastruktur karena ukurannya yang tinggi berisiko tersangkut di bawah terowongan
Saat ini, bus tingkat hanya digunakan sebagai fasilitas pariwisata untuk masyarakat atau turis yang ingin berkeliling kota Jakarta.
KRL CommuterLine

Sejak 1970 transportasi ini beroperasi dengan nama KRL Jabodetabek. Kemudian, pada 2017 PT KAI CommuterLine Jabodetabek.
Saat ini, KRL CommuterLine memiliki 93 stasiun yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan dengan 12 gerbong kereta dapat mengangkut kurang lebih 3.000 penumpang dalam sekali perjalanan.
Transjakarta

Transjakarta merupakan sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan yang beroperasi sejak 2004.
Kini, Transjakarta memiliki jalur sepanjang 251,2 KM dan memiliki 269 halte yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya.
MRT

Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta merupakan transportasi rel angkutan cepat yang mulai beroperasi sejak 2019.
MRT Jakarta beroperasi menghubungkan Lebak Bulus di Jakarta Selatan hingga Bundaran HI di jakarta dan akan diperluas sampai Kota.
LRT

Light Rail Transit (LRT) Jakarta mulai beroperasi sejak 2019 dan memiliki jalur yang menghubungkan Stasiun Pegangsaan Dua (Kelapa Gading) dengan Stasiun Velodrome (Pulo Gadung).
Perkembangan transportasi di Jakarta memiliki perjalanan yang panjang, sektor ini memiliki peran vital dalam mendukung kehidupan kota dan masyarakatnya.
Kini, berbagai fasilitas transportasi modern telah tersedia untuk menunjang mobilitas warga dengan lebih cepat dan nyaman. Oleh karena itu, mari kita jaga dan rawat bersama fasilitas transportasi yang ada.
Baca juga: Jakut bagikan 2.631 Kartu Layanan Gratis naik Transjakarta untuk warga
Baca juga: Kejaksaan pindahkan eks Dirjen Kemenhub korupsi LRT ke Rutan Palembang
Baca juga: Ekonomi kemarin, janji Menkeu baru Purbaya hingga utang KAI soal LRT
Pewarta: Nadine Laysa Amalia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.