Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyebutkan anggaran pendidikan yang besar dapat dimanfaatkan untuk mendorong percepatan hilirisasi di Indonesia melalui riset yang tepat.
"Riset strategis seperti hilirisasi logam tanah jarang tengah dilaksanakan pendidikan tinggi. Mineral ini banyak dibutuhkan oleh negara lain," katanya melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.
Menteri Brian menyatakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) siap mengoptimalkan alokasi anggaran ini untuk memperkuat ekosistem pendidikan tinggi berbasis riset dan inovasi, termasuk memperluas akses dari lulusan Sekolah Garuda ke perguruan tinggi serta mendorong hilirisasi sumber daya alam mentah yang dapat mendukung perekonomian Indonesia.
"Harapannya, hasil riset dan pemurniannya dapat memberikan solusi nyata bagi kemandirian industri nasional," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dari total anggaran pendidikan, Rp150,1 triliun dialokasikan untuk sekolah dan perguruan tinggi.
Baca juga: Anggaran pendidikan tahun 2026 terbesar sepanjang sejarah NKRI
Anggaran ini mencakup Rp401,5 triliun untuk siswa dan mahasiswa, termasuk 1,2 juta penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Bidikmisi, 4.000 penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp9,4 triliun untuk 201 PTN dan lembaga.
"Sekolah Unggul Garuda akan dikembangkan di sembilan lokasi daerah 3T, menjadi pengungkit pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.
Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan alokasi anggaran pendidikan pada tahun 2026 sebesar Rp757,8 triliun yang disebut terbesar sepanjang sejarah NKRI.
Prabowo mewanti-wanti agar anggaran di sektor pendidikan itu harus diawasi agar tepat sasaran, seiring pemerintah meningkatkan kualitas guru hingga memperkuat pendidikan vokasi yang diselaraskan dengan kebutuhan dunia kerja.
Baca juga: Prabowo mewanti-wanti anggaran pendidikan harus tepat sasaran
"Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan. Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20 persen, yaitu sekitar Rp757,8 triliun untuk tahun 2026. Terbesar sepanjang sejarah NKRI," katanya dalam Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.