Mendes: Poliran oleh Polda Banten dukung pengentasan kemiskinan RI

1 month ago 9

Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan bahwa program Poliran (Polisi Peduli Pengangguran) oleh Kepolisian Daerah Banten membantu membangun desa guna pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, sesuai poin keenam Astacita.

"Oleh karena itu, ini layak kami berikan penghargaan, untuk menjadi pemacu dan pemicu kami, terutama di internal Kemendes. Dan ini juga bisa menjadi contoh, atau bisa direplikasi di daerah-daerah lain," kata dia.

Ketika ditemui di Jakarta, Rabu, Yandri menilai bahwa bahwa inisiatif tersebut bisa mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan perekonomian di desa, bahkan mengurangi kriminalitas.

Adapun dalam program tersebut, ada sejumlah keterampilan yang diajarkan, seperti pertanian, perkebunan, hidroponik, dan perikanan, hingga mengelas dan kelistrikan.

Dia menambahkan bahwa keahlian tersebut dapat membantu kebutuhan bahan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca juga: Mendes targetkan aturan jaminan pinjaman KDMP rampung Agustus

Dalam kesempatan itu, Kapolda Banten Suyudi Ario Seto menyebutkan bahwa inisiatif Poliran berawal dari survei yang menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di wilayah tersebut mencapai hampir 5,7 persen.

Angka itu, katanya, linier terhadap tingkat kejahatan atau kriminalitas. Pihaknya pun langsung berkolaborasi dengan gubernur serta dinas terkait untuk menggagas program tersebut sebagai solusi dari isu-isu itu.

Dalam inisiatif itu, pihaknya mendirikan balai untuk mendidik masyarakat yang membutuhkan, agar memiliki keterampilan sebagai modal untuk bekerja.

"Alhamdulillah, dari pelatihan, di empat gelombang ini, hampir rata-rata, hampir 80 persen lebih, sudah mendapatkan pekerjaan yang tetap di perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Banten," kata Suyudi.

Adapun peserta program itu, katanya, beragam, mulai dari warga binaan, orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), gen Z, dan milenial. Rata-rata dalam satu gelombang ada 112 peserta.

Dia menyebutkan, partisipan yang menyelesaikan pelatihan mendapatkan sertifikat dari Balai Pelatihan Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Baca juga: Mendes minta perangkat desa kompak sukseskan program pemerintah

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |