Mendes: Pengembangan ekonomi biru harus sesuai keadaan desa

2 months ago 13
...Teknologi di Aceh belum tentu tepat untuk di Indonesia Timur, ya betul karena situasi ekonomi, situasi SDM-nya, situasi iklim-nya itu memang jauh berbeda

Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi biru harus disesuaikan dengan keadaan desa terkait.

"Teknologi di Aceh belum tentu tepat untuk di Indonesia Timur, ya betul karena situasi ekonomi, situasi SDM-nya, situasi iklim-nya itu memang jauh berbeda," kata Mendes Yandri saat memberikan sambutan dan arahan dalam Pameran Ide dan Model Bisnis Inovasi Pengembangan Ekonomi Biru di Desa dan Daerah Tertinggal bersama Blue Innovative Startup Acceleration (BISA) di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, penyesuaian itu diperlukan agar pengembangan ekonomi biru dapat berjalan efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa.

Lebih lanjut, ia mengambil contoh dari presentasi inovasi teknologi dalam pengembangan ekonomi biru pada pameran tersebut.

Di antaranya adalah pengembangan perahu listrik. Teknologi itu cocok digunakan di desa pesisir yang memiliki jarak tangkap dekat, seperti pada perairan dangkal atau sungai muara.

Baca juga: Mendes: Pendampingan-pemberdayaan kunci majukan desa tertinggal

Dengan demikian, kapasitas baterai perahu listrik cukup untuk perjalanan pulang-pergi tanpa perlu pengisian daya di tengah laut. Selain itu, penerapan perahu listrik juga cocok untuk desa yang telah memiliki akses listrik stabil sehingga pengisian daya perahu dapat dilakukan secara mandiri dan berkelanjutan.

Penggunaan perahu listrik juga membawa manfaat bagi nelayan karena dapat mengurangi biaya operasional bahan bakar dan membantu mengurangi tingkat polusi laut akibat emisi dari perahu berbahan bakar fosil.

Namun, teknologi tersebut belum tepat jika diterapkan di wilayah pesisir dengan jarak nelayan melaut terhitung jauh, tanpa adanya fasilitas pengisian daya di laut. Kapal listrik berpotensi berhenti di tengah laut.

Selain itu, penerapan perahu listrik juga tidak cocok di desa yang belum memiliki infrastruktur pengisian daya atau pasokan listrik yang stabil. Hal itu akan menyulitkan nelayan dalam memanfaatkan teknologi tersebut secara konsisten.

Baca juga: Mendes Yandri minta segera susun permendes dana desa untuk Kopdes

Baca juga: Membangun kedaulatan pangan biru dengan sinergi ekonomi biru dan MBG

Meskipun begitu, Mendes Yandri menekankan bahwa perbedaan kondisi antarwilayah bukan menjadi kendala dalam pembangunan ekonomi biru, melainkan peluang yang harus dimanfaatkan dengan ketelitian. Dengan cara itu, kata dia, pembangunan desa dapat berjalan secara inklusif dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Yandri juga menyampaikan apresiasi kepada para pelaku usaha rintisan dan komunitas yang telah berupaya mendorong pembangunan ekonomi desa melalui inovasi teknologi, termasuk dalam pengembangan ekonomi biru. Mantan Wakil Ketua MPR RI itu berharap keterlibatan semua pihak dapat mempercepat pencapaian desa sebagai ujung tombak pembangunan nasional.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |