Mendag gaungkan pentingnya diplomasi dan negosiasi proaktif di AECC

4 hours ago 2
Saya ingin menekankan betapa pentingnya diplomasi dan negosiasi proaktif untuk mengurangi sentimen negatif dan pengalihan perdagangan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menekankan pentingnya diplomasi, negosiasi proaktif dan kesatuan ASEAN dalam menghadapi risiko yang meningkat pada ekonomi global saat menghadiri Pertemuan ke-25 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA (ASEAN Economic Community Council/AECC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.

"Ekonomi global menghadapi risiko yang meningkat di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan," kata Mendag Budi Santoso dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

"Saya ingin menekankan betapa pentingnya diplomasi dan negosiasi proaktif untuk mengurangi sentimen negatif dan pengalihan perdagangan (trade diversion), serta menjaga stabilitas ekonomi global," lanjut Mendag.

Ia menyampaikan ada dua catatan strategis kunci yang disimpulkan dari sejumlah diskusi produktif pada pertemuan-pertemuan tingkat kawasan, baik intra-ASEAN maupun ASEAN dengan negara mitra.

Pertama, dari sisi hubungan dengan eksternal ASEAN, perlu ada pendekatan ganda yang menggabungkan diversifikasi mitra dagang dengan utilisasi berbagai perjanjian perdagangan bebas yang dimiliki ASEAN.

Sementara itu, dari sisi internal ASEAN, perlu upaya memperdalam integrasi regional dengan mempercepat inisiatif prioritas, misalnya, ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Para Menteri Dewan MEA menyambut baik penyelesaian substansial pembaruan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) dan ditargetkan dapat ditandatangani di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN pada Oktober 2025.

Pendalaman komitmen integrasi ASEAN diharapkan dapat meningkatkan perdagangan intra-ASEAN secara signifikan.

Kedua, pentingnya memastikan kawasan ASEAN tetap produktif dan kompetitif. Hal ini sejalan dengan semangat kepemimpinan Malaysia tahun ini, yaitu "Inclusivity & Sustainability".

Menurut dia, ada risiko kesenjangan yang melebar seiring meningkatnya persaingan internal untuk mengambil peluang dari restrukturisasi rantai pasok global.

"Sinergi, kolaborasi dan persatuan ASEAN sangat penting dalam menghadapi tantangan geo ekonomi saat ini dan masa depan. Hanya melalui kerja sama, kita dapat mengatasi tantangan multidimensi ini dan membuka jalan menuju ASEAN yang lebih tangguh dan makmur," imbuh Budi.

Baca juga: Mendag: Pungutan ekspor kelapa bulat untuk seimbangkan kebutuhan pasar

Baca juga: Mendag tegaskan beri sanksi berat importir nakal

Baca juga: Mendag upayakan tarif resiprokal untuk produk furnitur dihilangkan

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |