Jakarta (ANTARA) - Lonjakan pengguna layanan keuangan digital di Indonesia, terutama dari kalangan milenial dan gen Z, bukan lagi sekadar fenomena gaya hidup, melainkan penanda perubahan struktural dalam pola konsumsi dan perilaku finansial generasi baru.
Perilaku pembayaran yang bergeser dari uang tunai ke aplikasi digital menunjukkan bahwa teknologi telah masuk ke inti keputusan ekonomi pribadi.
Namun, harus diingat bahwa perubahan ini tidak serta-merta menghadirkan generasi yang lebih bijak dalam mengambil keputusan finansial.
Justru, di tengah kemudahan dan fleksibilitas, terdapat risiko-risiko baru yang memerlukan kesiapan mental, pengetahuan, dan kemampuan analitis sejak dini.
Oleh karena itu, literasi finansial tidak lagi bisa dianggap pelengkap, tetapi menjadi kompetensi dasar yang ikut menentukan kualitas kehidupan ekonomi generasi mendatang.
Kebutuhan inilah yang coba dijawab melalui kampanye literasi keuangan bertema Literasi Finansial dalam Era Digital: Membangun Mindset Keuangan Generasi Baru yang digelar oleh PT Indodana Multi Finance, perusahaan pembiayaan berlisensi OJK.
Program yang dilaksanakan pada 31 Oktober 2025 di Universitas Prasetiya Mulya, Tangerang, dan dihadiri lebih dari 150 mahasiswa ini menjadi ruang penting untuk melihat bagaimana dunia pendidikan dan industri pembiayaan dapat bertemu dalam satu kesadaran yang sama, yaitu membekali generasi muda dengan kemampuan finansial yang relevan terhadap tantangan digital.
Kehadiran ratusan mahasiswa menunjukkan bahwa kebutuhan akan edukasi finansial tidak hanya berasal dari industri, tetapi juga digerakkan oleh keresahan dan rasa ingin tahu generasi muda terhadap bagaimana mereka harus bertanggung jawab mengelola uang di tengah banjir aplikasi digital.
Kampanye ini memaparkan beragam topik strategis mulai dari wawasan industri pembiayaan digital, cara membangun self financial profile yang sehat, hingga teknik memilih layanan keuangan digital yang tepat dan aman.
Direktur Utama Indodana Finance Mira Wibowo menekankan bahwa generasi yang hidup dalam kenyamanan transaksi digital tetap perlu memahami risiko dan tanggung jawab yang menyertai setiap keputusan finansial.
Pesannya jelas, melek teknologi memang penting, tetapi memahami konsekuensi jangka panjang dari setiap keputusan finansial jauh lebih menentukan arah kemandirian ekonomi.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































