Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyerukan pentingnya dialog antarperadaban sebagai upaya menjembatani perbedaan dan membangun kepercayaan antarbangsa dalam forum internasional.
“Dialog antarperadaban adalah upaya sangat penting untuk menjembatani perbedaan serta membangun kepercayaan antarbangsa,” ujar Menteri Fadli Zon dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dalam forum bertajuk "Inter-Civilisation Exchanges and Mutual Learning: Global Development and Prosperity" pada pertemuan Global Civilizations Dialogue Meeting yang merupakan inisiatif Presiden China Xi Jin Ping melalui Global Civilisation Initiative (GCI), Fadli menyerukan pentingnya memelihara keberagaman peradaban manusia untuk perdamaian dan pembangunan dunia yang berkelanjutan.
Baca juga: Fadli Zon promosikan keberagaman Indonesia dalam Dialog Peradaban
“Melalui pertukaran pengetahuan dan pembelajaran lintas budaya, kita dapat mendorong terwujudnya perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran bersama,“ katanya lagi.
Fadli juga menyoroti hasil kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Tiongkok pada November 2024 yang mempertegas hubungan strategis dan kerja sama budaya yang semakin erat antara kedua negara.
Dalam kesempatan ini, Fadli Zon memperkenalkan Indonesia sebagai negara dengan keberagaman budaya yang luar biasa dengan lebih dari 1.340 kelompok etnis, 718 bahasa daerah, serta lebih dari 2.213 warisan budaya takbenda (WBTB) yang telah terdata secara nasional dan lebih dari 50.000 WBTB potensial.
Baca juga: Kemenbud: Festival Budaya Spiritual ajang eksis budaya & adat lokal
Selanjutnya ia menggarisbawahi posisi penting Indonesia dalam sejarah manusia dengan penemuan Homo erectus dan Homo floresiensis di situs-situs arkeologi seperti Sangiran, Trinil, Ngandong, dan lukisan purba di Leang-Leang di Maros, Sulawesi Selatan.
Ia menambahkan, Indonesia adalah contoh nyata, bahwa perbedaan suku, agama, budaya, dan tradisi merupakan kekuatan dan fondasi utama jati diri bangsa Indonesia.
Lebih jauh, ia selanjutnya menyoroti bencana kemanusiaan di Gaza sebagai contoh nyata dari genosida peradaban yang terjadi saat ini dan penghapusan memori sejarah umat manusia.
Fadli Zon menegaskan bahwa di tengah dunia multipolar saat ini, Indonesia berkomitmen menjadi jembatan bagi kerja sama global dalam membangun stabilitas dan kerja sama dunia.
Baca juga: Menteri Kebudayaan saksikan puncak Hoyak Tabuik Pariaman
Baca juga: Indonesia ambil peran strategis kebudayaan lewat CHANDI Summit
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.