Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya pendidikan keagamaan sebagai penjaga moral di tengah kemajuan teknologi dewasa ini.
"Pendidikan tidak boleh kehilangan arah. Jika tidak dikawal nilai keagamaan, teknologi justru bisa melahirkan generasi yang membahayakan," ujar Menag Nasaruddin saat peringatan Hari Pendidikan Nasional di halaman kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta, Jumat.
Nasaruddin mengatakan kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan konektivitas, di satu sisi membawa manfaat besar.
Namun di sisi lain, kemajuan teknologi itu juga berpotensi menggerus nilai-nilai kemanusiaan jika tidak diimbangi pendidikan yang berakar pada moral dan spiritualitas.
Baca juga: Peringati Hardiknas, Presiden-Mendikdasmen sinergi renovasi sekolah
"Pendidikan yang disebutkan tadi tidak sanggup, tidak mampu, bahkan diprediksi tidak akan sanggup bisa memanusiakan manusia di dunia ini," kata dia.
Dikatakan Menag, pendidikan keagamaan di bawah Kementerian Agama bukan sekadar pelengkap, melainkan instrumen penting dalam pembangunan karakter dan akhlak bangsa.
"Kita tidak bisa membiarkan sebuah perubahan tanpa direksi nilai-nilai moral keagamaan. Itulah sebabnya kita lakukan ini dalam kebenaran. Kita harus hadir memberi arah, bukan sekadar mengikuti arus," kata Menag Nasaruddin.
Menag mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama untuk terus berperan aktif menjaga marwah pendidikan agama di tengah perubahan zaman. Ia menekankan pentingnya sinergi antara kerja keras dan niat yang benar.
Baca juga: Prabowo akan hadiri Hardiknas di Bogor, luncurkan program pendidikan
"Pendidikan agama adalah pelita di tengah derasnya arus zaman. Ia bukan pelengkap, tapi penentu arah. Mari kita jaga dan perkuat bersama," kata dia.
Baca juga: Pramono maknai Hardiknas sebagai momen tingkatkan layanan pendidikan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025