Padang (ANTARA) - Sejumlah duta besar negara-negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) menghadiri International Ranah Minang Halal Lifestyle Festival (RMHLF) 2025 yang diselenggarakan Universitas Baiturahmah (Unbrah) Padang, Sumatera Barat bekerja sama dengan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) pada 3-4 Mei 2025.
Rektor Universitas Baiturahmah Prof Musliar Kasim di Padang, Jumat, menyebut dari 10 dubes negara OKI yang diundang, tujuh di antaranya sudah menyatakan kesediaan untuk datang dan diharapkan tiga dubes lainnya juga bisa ikut hadir.
Sepuluh dubes negara OKI yang diundang itu adalah H.E. Abdulla Salem Obaid Salem Al Dhaheri (Uni Emirat Arab), H.E. Sudqi Atallah Abd Alkader Al Omoush (Yordania), H.E. Yasser Hasan Farag Elshemy (Mesir), H.E. Mohamed Trabelsi (Tunisia), H.E. Ramil Rzayev (Azerbaijan), H.E. Armin Limo (Bosnia & Herzegovina), H.E. Macocha Tembele (Tanzania), H.E. Sheikh Mohamed Ahmad Salim Al Shanfari (Oman), H.E. Fauziya Edrees Al-Sulaiti (Qatar), dan H.E. Mawlawi Sadullah Baloch (Afghanistan).
"Ini sebuah kehormatan bagi kita sekaligus peluang untuk mempromosikan potensi 'halal lifestyle' Sumbar ke dunia internasional," katanya.
Selain itu, kegiatan yang juga menghadirkan seminar internasional bertemakan kuliner itu diharapkan juga memberikan suntikan motivasi bagi pengusaha kuliner Sumbar maupun pihak-pihak yang ingin berinvestasi untuk membuka peluang usaha di berbagai negara.
"Kuliner kita seperti rendang, sudah diakui kelezatannya oleh dunia. Namun, tidak banyak Rumah Makan Padang yang tumbuh di negara lain. Kalaupun ada, pamornya masih jauh dari restoran Thailand maupun Vietnam yang masih sama-sama dari Asia Tenggara," katanya.
Ia berharap dengan seminar yang menghadirkan banyak pakar kuliner nasional bahkan internasional itu akan terbuka kelebihan dan kekurangan kuliner asal Sumbar sehingga ke depan akan bisa muncul restoran Padang di berbagai negara.
Baca juga: Kemenperin targetkan RI menjadi produsen halal terkemuka di dunia
Baca juga: BPJPH: Kantin berserifikasi halal perkuat ekosistem halal Indonesia
Para pakar yang diundang sebagai pembicara di antaranya Assoc. Prof. Winai Dahlan, pendiri Halal Science Center Chulalongkorn University, Thailand, Prof. Irwandi Jaswir, International Institute For Halal Research and Training, IIUM, Malaysia, Fateh Ali, Founder & CEO SmartDeen - Singapura, dan Kim So Il dari Busan Indonesia Center.
Kemudian, Nadia Mira Kusumaningtyas, Researcher dari Universitas Gontor Darussalam, Dr. Edi Suandi dosen Universitas Baiturrahmah Padang, Dr Yan Heryandi Ketua Halal Center Universitas Andalas dan Halal Auditor LPPOM MUI serta Riyanto Sofyan President Commissioner PT Sofyan Hotel Corp dan moderator Gunawan Yasni.
Mereka membahas topik-topik krusial, mulai dari transformasi digital industri halal, masa depan ekspor halal, hingga inovasi pangan berbasis riset halal.
Sementara itu, Chairman IHLC Prof Sapta Nirwandar menyebut festival itu bukan hanya tentang halal sebagai label, tetapi halal sebagai nilai yang menyatukan.
"Indonesia, khususnya Sumatera Barat, punya kekuatan besar untuk menjadi motor penggerak halal lifestyle dunia.” katanya.
Ia menyebut ide untuk menggelar RMHLF 2025 muncul saat mengunjungi Unbrah tahun lalu.
Menurut dia Unbrah adalah miniatur Minangkabau yang lengkap. Lembaga pendidikan (universitas) melambangkan cerdik pandai, masjid megah melambangkan agama dan rumah gadang melambangkan budaya.
"Sayang kalau potensi Unbrah ini hanya di bidang pendidikan saja. Kita coba hadirkan sebuah iven halal lifestyle yang sejalan dengan falsafah Minangkabau di sini. Muaranya nanti adalah peningkatan perekonomian masyarakat," katanya.
Baca juga: Unand hadirkan zona kuliner halal aman dan sehat
Baca juga: Wamen BUMN: Perbankan syariah bisa jembatani tantangan industri halal
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025