Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) RI Nasarudin Umar secara khusus meminta kepada Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) agar membantu Kementerian Agama (Kemenag) dalam mewujudkan trilogi kerukunan antarumat beragama di Indonesia, dengan segenap ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Hal tersebut disampaikannya di hadapan ratusan tokoh dan cendekiawan Muslim yang berkumpul dalam acara Silaturahim Kebangsaan ICMI yang dikemas dalam acara Halal Bi Halal ICMI dan Silaturahim Tokoh Bangsa pada Senin (5/5) malam.
"Trilogi kerukunan itu adalah antara sesama umat Islam maupun kepada pemeluk agama lain, juga antara manusia dan alam semesta dan hubungannya kepada Tuhan, itu haruslah selaras agar terwujud kerukunan, dan saya yakin anggota ICMI mampu melakukannya," kata Menag melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Menag Nasaruddin mengungkapkan saat ini ekspektasi dunia sangat tinggi terhadap umat Islam di Indonesia untuk dapat memimpin peradaban dunia.
"Banyak negara menginginkan, agar Indonesia membangun masjid seperti Istiqlal di negaranya. Mereka melihat Istiqlal sebagai role model masjid yang mampu menghadirkan kebersamaan bukan hanya antara sesama Muslim tapi juga dengan pemeluk agama lainnya," ujarnya.
Baca juga: Menag pantau langsung pengurusan bio visa jamaah
Nasaruddin juga mengatakan, Mesir bahkan menginginkan agar Indonesia menjadi pemimpin peradaban dunia Islam saat ini karena Indonesia dianggap mampu menghadirkan kesejukan dalam keberagaman bangsa Indonesia.
"Kita bersyukur, menjadi Muslim di Indonesia meski tidak ada seorang pun Nabi dibangkitkan di Indonesia namun pengamalan Islam cukup baik dan mayoritas penduduknya beragama Islam yang dibimbing cukup dengan ustadz dan ulama," jelasnya.
Rasa syukur itu, ungkap Menag, juga didasari karena Indonesia mampu menghindari suasana sebagai pusat konflik, meski memiliki beragam budaya dan bahasa
"Karena itu, saya tekankan agar kita bersyukur menjadi Muslim di Indonesia," kata Menag Nasaruddin Umar.
Sementara itu, Ketua Umum ICMI Prof Arif Satria menyampaikan capaian ICMI dalam periode 2021-2026 cukup signifikan dan padat program, di mana hal ini bagian dari pengamalan konsep ulul albab dalam Al-Quran.
"Kita sudah menyelesaikan pembangunan dan renovasi Gedung ICMI Center, Pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren ICMI, Pembenahan database anggota ICMI, Laziz ICMI, Pokja Beasiswa ICMI, Pembentukan Halal Center, Pembentukan Pokja Pangan dan Koperasi, Pembangunan dan Pembinaan Desa Cendekia ICMI, Pembentukan Badan Reaksi Cepat (Baret ICMI), Penerbitan Jurnal Ulumul Quran serta Dialektika ICMI," jelasnya.
Menurutnya, cendekiawan Muslim juga ditantang untuk mengatasi dampak perkembangan AI dan perubahan iklim dunia yang sangat berpengaruh bagi kehidupan umat manusia.
Dalam kesempatan itu, Arif juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menag yang selalu mendukung kegiatan ICMI.
Dalam kegiatan itu, hadir juga para tokoh bangsa dan cendekiawan ICMI seperti Jimly Asshiddiqie, Marwah Daud, jajaran Pengurus Pusat ICMI, serta pengurus Orwil dan Orda ICMI, penyanyi religi Haddad Alwi serta qori internasional Ustaz Syamsuri Firdaus.
Baca juga: Menag: Pendidikan keagamaan penjaga moral di era kemajuan teknologi
Baca juga: ICMI komitmen kawal arah pembangunan menuju Indonesia Emas
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025