Masih sering hujan, pendaki Gunung Slamet diimbau utamakan keselamatan

1 month ago 6
Biasanya menjelang tanggal 17 Agustus, banyak komunitas maupun perorangan yang melakukan pendakian. Kami mengimbau agar tetap berhati-hati, menjaga kondisi fisik, dan mematuhi aturan yang berlaku

Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) mengimbau para pendaki Gunung Slamet yang hendak memperingati Hari Ulang Tahun (HUT ke-80 Kemerdekaan RI di puncak gunung tertinggi di Jawa Tengah itu agar tetap mengutamakan keselamatan.

“Biasanya menjelang tanggal 17 Agustus, banyak komunitas maupun perorangan yang melakukan pendakian. Kami mengimbau agar tetap berhati-hati, menjaga kondisi fisik, dan mematuhi aturan yang berlaku,” kata Kepala Dinporapar Kabupaten Purbalingga R Budi Setiawan di Purbalingga, Sabtu.

Dia mengaku belum mendapatkan informasi dari Pos Pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, terkait dengan jumlah pendaki yang hendak merayakan HUT Ke-80 RI di puncak Gunung Slamet.

Menurut dia, hal itu disebabkan pemberangkatan rombongan pendaki tersebut baru dilaksanakan mulai Sabtu (16/8) siang hingga sore hari. “Namun dalam beberapa waktu terakhir, kalau hari Sabtu-Minggu biasanya ramai, banyak yang mendaki ke puncak Slamet,” katanya.

Baca juga: Budayawan & pegiat lingkungan serukan aksi penyelamatan Gunung Slamet

Lebih lanjut dia mengatakan Dinporapar Purbalingga bersama sejumlah pihak terkait, termasuk Basarnas Cilacap, telah melakukan sosialisasi keselamatan kepada pengelola pos pendakian untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

Menurut dia, imbauan juga disampaikan kepada para pendaki agar memerhatikan kondisi kesehatan sebelum naik ke gunung.

“Kasus (pendaki meninggal dunia di Gunung Slamet) yang terjadi sebelumnya bukan karena kecelakaan, tetapi karena pendaki memiliki riwayat hipertensi. Jadi kami minta jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mendaki,” katanya.

Selain faktor kesehatan, kata dia, kondisi cuaca yang tidak menentu juga perlu diwaspadai. Dalam hal ini, lanjut dia, karena hujan masih sering turun, sehingga jalur pendakian bisa licin dan berisiko longsor.

Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi jenazah pendaki meninggal di Gunung Slamet

“Oleh karena itu keselamatan tetap nomor satu,” ucapnya.

Ia mengatakan hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Slamet masih berstatus Waspada, namun minat masyarakat untuk mendaki tetap tinggi.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau pendaki untuk memperhatikan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang tidak memperbolehkan adanya aktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.

“Kami berharap semua pendaki tetap disiplin, menjaga kebersihan dan yang terpenting selamat hingga kembali turun,” kata Budi Setiawan.

Baca juga: BPBD Banyumas imbau masyarakat tenang terkait aktivitas Gunung Slamet

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |