Malaysia–Maladewa kompak serukan aksi iklim jelang COP30 Brasil

2 days ago 3

Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia dan Maladewa menyerukan untuk mengadvokasi aksi iklim dan dukungan bagi negara-negara berkembang yang lebih kuat menjelang pelaksanaan konferensi para pihak perubahan iklim ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, pada November 2025.

Dalam pernyataan bersama dua negara yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Malaysia di Putrajaya, Senin, usai pertemuan bilateral Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Maladewa Mohamed Muizzu, menyebutkan bahwa kedua pemimpin menggarisbawahi keprihatinan terhadap dampak merugikan dari perubahan iklim, terutama terhadap negara-negara pesisir dan kepulauan kecil yang sedang berkembang.

Mereka menekankan kebutuhan mendesak untuk aksi kolektif membatasi peningkatan temperatur Bumi 1,5 derajat di atas batas pra-industri sesuai dengan Persetujuan Paris.

Kedua pemimpin pemerintahan juga mengekspresikan komitmen untuk bekerja bersama di platform regional dan internasional dan menyerukan kebutuhan mendesak untuk menguatkan upaya dalam meningkatkan dan memastikan akses yang efektif dan efisien terhadap perubahan iklim.

Hal tersebut agar semua pihak negara berkembang pada Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), khususnya untuk negara-negara paling kurang berkembang dan negara-negara kepulauan yang sedang berkembang.

Presiden Republik Maladewa Mohamed Muizzu mengadakan lawatan resmi ke Malaysia dari 27 hingga 30 April 2025.

Lawatan itu, menurut Kementerian Luar Negeri Malaysia, merupakan lawatan pertama kali ke Malaysia sejak dilantik sebagai Presiden Republik Maladewa pada 17 November 2023.

Menteri-menteri Kabinet, termasuk Menteri Luar Negeri Republik Maladewa Abdulla Khaleel serta pejabat senior pemerintahan turut hadir mendampingi Muizzu di Malaysia.

Pertemuan Anwar dan Muizzu di Putrajaya selain membahas hubungan bilateral juga menyaksikan penandatangan sejumlah Nota Kesepahaman di sektor pariwisata, kesehatan dan olah raga.

Pada Selasa (29/4), Muizzu akan dianugerahkan gelar Doktor Kehormatan Falsafah dalam Kepemimpinan Islam dan Pembangunan Madani oleh Universitas Islam Internasional Malaysia, serta diagendakan pula akan memberikan kuliah umum bertajuk The Intellectual Renaissance: Unveiling the Scientific and Modern Development of Islamic Civilisation.

Pada 2024, volume perdagangan Malaysia dan Maladewa mencatat peningkatan sebesar 4,3 persen menjadi 862,7 juta ringgit (189 juta dolar AS) atau sekitar Rp3,3 triliun, berbanding dengan RM827,3 juta (180,9 juta dolar AS) atau sekitar Rp3,1 triliun pada 2023. Republik Maladewa merupakan rekan dagangan keenam terbesar Malaysia di kalangan negara Asia Selatan.

Baca juga: Menteri Malaysia: Urgensi krisis iklim tuntut respons global, regional

Baca juga: Malaysia mewajibkan bank-bank untuk melaporkan paparan risiko iklim

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |