Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi menyumbangkan seluruh gajinya untuk membantu penanganan stunting dan anak putus sekolah di daerah itu.
Fatmawati Rusdi dalam keterangannya di Makassar, Kamis, mengatakan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sejauh ini masih memiliki sebanyak 140 ribu anak yang tidak sekolah.
“Saya nyatakan hari ini, gaji saya setiap bulan saya peruntukkan mengatasi penurunan angka stunting di Sulsel dan juga menekan angka putus sekolah, karena kita masih memiliki 140 ribu anak yang tidak sekolah,” katanya pada peringatan Hari Kartini di Makassar.
Fatmawati, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulsel, menyampaikan komitmen itu di depan ratusan perempuan dari berbagai organisasi wanita dan Ketua TP-PKK kabupaten/kota se-Sulsel.
Baca juga: Bappelitbangda Sulsel tagih janji kepala daerah tangani stunting
"Kami mengajak seluruh ketua PKK di kabupaten/kota untuk berkolaborasi dan menyuplai data akurat terkait kondisi stunting di daerah masing-masing," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa Pemprov Sulsel akan melakukan intervensi langsung selama tiga bulan ke depan di 502 lokus desa dan kelurahan yang tersebar di seluruh Sulsel.
“Mohon bantuannya, ibu-ibu semua, agar intervensi ini tepat sasaran. Mari kita saling berpegangan tangan, saling bahu-membahu. Saya yakin dan percaya kehadiran kita semua di sini dengan kolaborasi yang baik, dapat mencapai target penurunan stunting,” katanya.
Baca juga: Pemprov Sulsel bandingkan data stunting perbaiki kebijakan penanganan
Tak hanya soal stunting, Fatmawati juga menyoroti tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk di lingkungan pendidikan dan rumah ibadah. Untuk itu, ia mengatakan telah berdiskusi dengan gubernur untuk merumuskan Peraturan Gubernur (Pergub) yang memberi sanksi tegas bagi pelaku kekerasan, terutama di sekolah.
Ketua TP PKK Sulsel Naoemi Octarina, yang juga hadir dan memberi sambutan, menekankan pentingnya peran ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ia mengingatkan para ibu agar tidak asal menitipkan anak kepada sembarang orang, karena pengasuhan yang keliru bisa berdampak pada tumbuh kembang anak.
Selain itu, ia juga menyayangkan masih ada beberapa daerah yang orang tuanya enggan memberikan imunisasi untuk anaknya.
Baca juga: Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH tekan stunting
Naoemi juga menyoroti rendahnya capaian imunisasi dasar lengkap di beberapa daerah. Ia mengajak seluruh PKK untuk aktif mendukung edukasi kesehatan masyarakat.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025