Identifikasi kelemahan hati dapat meningkatkan kesejahteraan pasien

7 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Mengenali tanda-tanda awal dan faktor risiko kelemahan hati dapat membantu meningkatkan hasil melalui intervensi tepat waktu dan meningkatkan kesejahteraan pasien.

Ditulis laman Hindustan Times, Rabu (30/4), Dr. Ameet Mandot, Direktur - Departemen Hepatologi dan Kedokteran Transplantasi Hati di Rumah Sakit Gleneagles di Parel, Mumbai, menjelaskan penyakit hati sering dikaitkan dengan penyakit kuning, pembengkakan, atau kelelahan, tetapi ada komplikasi tersembunyi lain yang sering tidak diperhatikan yaitu kelemahan hati.

Kelemahan dan kerapuhan hati akan semakin parah terjadi pada pasien dengan penyakit hati kronis seperti sirosis.

Baca juga: Ilmuwan China temukan senyawa alami hambat pertumbuhan kanker hati

"Sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengelola kerapuhan hati guna memberdayakan pasien untuk melawan penyakit hati, mempertahankan massa otot, menahan perawatan rumit seperti pembedahan dan transplantasi, mencegah cedera dan patah tulang, serta meningkatkan kesejahteraan pasien secara keseluruhan," katanya.

Ia mengatakan kelemahan hati adalah kemunduran fisik yang terlihat pada pasien dengan penyakit hati stadium lanjut. Kondisi ini ditandai dengan kelemahan otot, daya tahan tubuh yang menurun, dan penurunan kinerja fisik secara keseluruhan.

Ameet menunjukkan gejalanya meliputi penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, penyusutan atau kelemahan otot, kecepatan berjalan lambat, kesulitan berdiri atau bangkit dari kursi, kelelahan, energi rendah dan keseimbangan yang buruk.

Baca juga: Dokter sebut alkohol bisa percepat kerusakan organ hati

"Saat hati semakin rusak, kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dan mempertahankan massa otot menurun. Peradangan kronis, nafsu makan yang buruk, perubahan hormon, dan berkurangnya aktivitas fisik semuanya berkontribusi terhadap kondisi ini," katanya.

Faktor risiko melemahnya organ hati biasanya pada pasien sirosis yang sudah berlangsung lama, infeksi Hepatitis B atau C, penyakit hati akibat alkohol, usia, gaya hidup tidak banyak bergerak, peradangan dan stres.

Untuk mendiagnosanya, Ameet menjelaskan dokter akan melakukan pemeriksaan terkait kekuatan, kecepatan berjalan, dan tes berdiri di kursi.

Ia juga dapat menilai Indeks Kerapuhan Hati (LFI) untuk melihat tingkat keparahannya. Penilaian nutrisi dan pengukuran massa otot juga dapat menjadi bagian dari evaluasi terkait kesesuaian dengan diagnosis.

Baca juga: Vaksinasi Hepatitis B diperlukan untuk mencegah kanker hati

Perawatan yang didapat pasien dalam pemulihan kelemahan hati biasanya pasien akan direkomendasikan diet tinggi protein dan suplemen untuk membangun kembali otot dan meningkatkan kualitas hidup.

Terapi fisik dan olahraga juga diberikan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan diperlukan bagi mereka yang berjuang melawan kondisi ini.

Mengelola komplikasi dan pemantauan rutin untuk melacak kemajuan dan mencegah rawat inap pada pasien.

Dengan diagnosis tepat waktu dan pendekatan multidisiplin, pasien dengan kelemahan hati dapat meningkatkan kekuatan, kualitas hidup, dan kesehatan hati secara keseluruhan.

Baca juga: Kemenkes imbau waspada bahaya perlemakan hati karena tidak bergejala

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |